Polemik Wakil Mamasa di Ajang Pemilihan Putri Pariwisata Nusantara, Ini Klarifikasi Plt. Kadis
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/polemik-wakil-mamasa-di-ajang-pemilihan.html
Plt. Kadis Pariwisata Mamasa, Agustina Toding (Foto: Kedi/FMS) |
Melalui Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Mamasa, Agustina Toding, konfrensi pers digelar untuk mengklarifikasi polemik tersebut.
Agustina ketika mengawali pertemuan dengan sejumlah awak media, telah menyampaikan ihwal kegiatan Pariwisata Nusantara tersebut. Dikatakan, keikutsertaan Mamasa adalah respon atas surat yang dikirim L. Jhons Pagean yang bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata RI. Surat tersebut perihal meminta wakil Mamasa untuk mengikuti ajang Pemilihan Putra-Putri Pariwisata Nusantara Tahun 2017.
BACA berita terkait !
Haknya "Dikebiri" Dinas Pariwisata Mamasa, Dyenti Dondo'loan Pasrah
Polemik Nepotisme Penunjukan Duta Pariwisata Mamasa, Dewan Angkat Bicara
"Dalam suratnya turut disampaikan syarat yang harus dipenuhi seperti umur dibawah 25 tahun, mampu berbahasa inggris untuk presentase, mampu menyajikan kuliner khas masing-masing daerah dan punya kemampuan fashion show," kata Agustina, Senin, (24/4).
Ia menuturkan kegiatan Pemilihan Putra-Putri Pariwisata Nusantara tersebut tidak ada kaitannya dengan juara Muane Masokan dan Baine Matatta, serta juara Kakak-Kandi Sulbar.
"Secara kebetulan yang diutus kesana itu juara Muane Masokan tahun 2016 dan juara Baine Matatta tahun 2013. Tidak ada yang digeser, dikebiri, dirampas haknya," tuturnya.
Mengenai tujuan pelaksanaan ajang Muane Masokan dan Bainee Matatta, Agustina menjelaskan bahwa itu adalah investasi duta pariwisata Kabupaten Mamasa dan tidak ada kesepakatan bahwa juara Muane Masokan dan Baine Matatta yang harus mewakili Mamasa ke event dan kontes pariwisata tingkat nasional.
"Artinya semua juara ajang Muane Masokan dan Baine Matatta otomatis menjadi duta-duta pariwisata Mamasa yang sewaktu-waktu diperlukan akan dipanggil. Untuk juara Baine Matatta 2016 ini belum ditunjuk untuk mewakili Mamasa, nanti kalau ada lagi event nasional baru kita tunjuk, kalau memenuhi syarat," jelasnya.
Soal tanggapan publik tentang adanya nepotisme dalam penunjukan wakil Mamasa dalam ajang Pariwisata Nusantara ini, Agustina menanggapi santai.
"Itu hal yang wajar dan biasa, karena setiap kebijakan pasti ada kontroversinya. Kebetulan yang diutus ini ada hubungan darah dengan pejabat, tapi salahkah ketika memang yang diutus ini memenuhi kriteria dan secara kualitas mampu bersaing. Yang salah adalah ketika yang diutus ini tidak memenuhi syarat namun tetap dipaksakan," terangnya.
Ia menyimpulkan yang paling penting seharusnya diributkan adalah bagaimana caranya mendorong pariwisata Mamasa kedepan agar lebih baik. "Intinya kegiatan pariwisata di nasional saat ini tidak ada kaitannya dengan juara ajang Baine Matatta dan Muane Masokan, ini murni kebijakan yang diambil terlebih mepetnya waktu yang diberikan untuk mengirim profil utusan," simpulnya.
Wanita yang sedang menunggu hasil lelang jabatan posisi eselon II lingkup Pemerintah Kabupaten Mamasa ini menambahkan untuk ajang itu sendiri, akan digelar 5 Mei mendatang dan saat ini perwakilan yang ditunjuk sedang mempersiapkan diri untuk di karantina pihak pelaksana.
Sebagai informasi, utusan yang ditunjuk untuk mewakili Mamasa ke ajang Pemilihan Putra-Putri Pariwisata Nusantara yakni Depparinggi yang merupakan juara Muane Masokan tahun 2016 dan Tita Kasih Angelita juara Baine Matatta tahun 2013 silam. (klp/har)