Mahasiswa Unsulbar Desak Polisi Usut Tuntas Pelaku Kekerasan Novel Baswedan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/mahasiswa-unsulbar-desak-polisi-usut.html
Majene, fokusmetrosulbar.com- Kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengundang keprihatinan luas berbagai elemen masyarakat.
Di Majene, Sulawesi Barat, puluhan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) bersama sejumlah dosen menggelar aksi solidaritas terhadap Novel Baswedan.
Dosen dan Mahasiswa Unsulbar mendesak polisi mengusut tuntas penyerangan tersebut.
Aksi solidaritas mahasiswa dan dosen Unsulbar terhadap Novel Baswedan berlangsung di halaman kampus Unsulbar, Selasa (11/04).
Puluhan peserta aksi solidaritas Novel Baswedan berasal dari sejumlah program studi antara lain mahasiswa Ekonomi Akuntansi dan Ilmu Politik FISIP.
Dalam pernyataan sikapnya, para mahasiswa menyatakan mengutuk keras penyerangan terhadap penegak hukum, penyidik KPK.
"Penyerangan terhadap Novel melukai kita semua sebagai anak bangsa, Kami mendesak agar polisi mengusut tuntas pelaku serta pihak yang berada di belakang penyerangan itu," kata Hikmah Sudirman, mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomi Unsulbar.
"Kejadian seperti itu tidak boleh dibiarkan terulang, KPK adalah harapan rakyat, kami mahasiswa mengecam keras penyerangan itu," tambah Sunajir, mahasiwa Ilmu Politik.
Selain bergantian menyampaikan keprihatinan, para mahasiswa bersama dosen juga menggelar doa bersama untuk kesembuhan Novel Baswedan.
Mahasiswa juga menampilkan puluhan poster bergambar wajah Novel Baswedan yang dilingkari tulisan "KAMI MELAWAN BERSAMA NOVEL BASWEDAN".
Menurut dosen program studi Ilmu Hukum Unsulbar, Asrullah, kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan adalah bentuk perlawanan secara fisik terhadap lembaga KPK.
Asrullah menjelaskan, serangan terhadap Novel dapat diartikan sebagai teror untuk membuat ciut nyali yang selama ini dinilai gigih dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Ia menduga, kasus penyerangan terhadap Novel terkait dengan posisi NOvel sebagai penyidik KPK yang dinilai bersih.
"KPK tidak boleh gentar, tidak usah takut, rakyat Indonesia yang menginginkan pemerintahan yang bersih masih banyak, kami bersama KPK," kata Asrullah.
Diakhir aksi solidaritas, mahasiswa dan dosen Unsulbar meminta agar pemerintah meningkatkan pengamanan terhadap penyidik dan pimpinan KPK. (har)
Di Majene, Sulawesi Barat, puluhan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) bersama sejumlah dosen menggelar aksi solidaritas terhadap Novel Baswedan.
Dosen dan Mahasiswa Unsulbar mendesak polisi mengusut tuntas penyerangan tersebut.
Aksi solidaritas mahasiswa dan dosen Unsulbar terhadap Novel Baswedan berlangsung di halaman kampus Unsulbar, Selasa (11/04).
Puluhan peserta aksi solidaritas Novel Baswedan berasal dari sejumlah program studi antara lain mahasiswa Ekonomi Akuntansi dan Ilmu Politik FISIP.
Dalam pernyataan sikapnya, para mahasiswa menyatakan mengutuk keras penyerangan terhadap penegak hukum, penyidik KPK.
"Penyerangan terhadap Novel melukai kita semua sebagai anak bangsa, Kami mendesak agar polisi mengusut tuntas pelaku serta pihak yang berada di belakang penyerangan itu," kata Hikmah Sudirman, mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomi Unsulbar.
"Kejadian seperti itu tidak boleh dibiarkan terulang, KPK adalah harapan rakyat, kami mahasiswa mengecam keras penyerangan itu," tambah Sunajir, mahasiwa Ilmu Politik.
Selain bergantian menyampaikan keprihatinan, para mahasiswa bersama dosen juga menggelar doa bersama untuk kesembuhan Novel Baswedan.
Mahasiswa juga menampilkan puluhan poster bergambar wajah Novel Baswedan yang dilingkari tulisan "KAMI MELAWAN BERSAMA NOVEL BASWEDAN".
Menurut dosen program studi Ilmu Hukum Unsulbar, Asrullah, kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan adalah bentuk perlawanan secara fisik terhadap lembaga KPK.
Asrullah menjelaskan, serangan terhadap Novel dapat diartikan sebagai teror untuk membuat ciut nyali yang selama ini dinilai gigih dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Ia menduga, kasus penyerangan terhadap Novel terkait dengan posisi NOvel sebagai penyidik KPK yang dinilai bersih.
"KPK tidak boleh gentar, tidak usah takut, rakyat Indonesia yang menginginkan pemerintahan yang bersih masih banyak, kami bersama KPK," kata Asrullah.
Diakhir aksi solidaritas, mahasiswa dan dosen Unsulbar meminta agar pemerintah meningkatkan pengamanan terhadap penyidik dan pimpinan KPK. (har)