Komix dan Fenomena Mabuk-mabukan Remaja, Ini Langkah Tegas BNNP Sulbar
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/komix-dan-fenomena-mabuk-mabukan-remaja.html
Diskusi Publik Pencegahan Narkotika di hotel Tomborang Mamuju (Foto: Awal/FMS) |
Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat dari BNN Sulbar, Amelia mengatakan, telah berkordinasi dengan Badan Pusat Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sulbar, untuk melakukan pengawasan ketat bagi Apotek dan penjual klontong yang ada di Sulbar.
"Kita akan tindaki Apotek dan Kios yang menjual Komix berlebihan kepada remaja," katanya saat Diskusi Publik Pencegahan Narkotika di hotel Tomborang Mamuju, Jumat (28/4).
Amelia mengatakan, bahwa Komix sebagai obat batuk, mengandung dextromethorphan dengan kadar 100-200 mg. Karena itu jika dikonsumsi berlebihan akan berdampak pada menurunnya kesehatan utamnya kesadaran.
"Kalau dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan kesadaran berkurang," tuturnya.
Karena itu dia turut mengharapkan partisipasi baik dari pelajar, pemuda dan masyarakat untuk membantu mencegah penyalahgunaan obat-obatan secara berlebihan, termasuk obat Komix.
"Kami juga mengimbau, jika ada keluarga atau teman kita pecandu poteng (Komix dan teh gelas, red) maupun penyalahgunaan narkoba, silahkan bawa ke bagian rehabilitasi untuk dibantu agar tidak lagi menggunakan," ujarnya.
Hal senada juga diutarakan Dirnarkoba Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat Kombes Pol Kurniadi. Dia mengatakan untuk mencegah maraknya remaja penyalahgunaan obat, maka dengan cara melakukan pengawas di setiap Apotek perlu
"Kita sudah mengantongi 38 data Apotek di Mamuju, tim kami nanti akan melakukan pengawasan ,terkait peredaran Komix," jelasnya. (awl/har)