Gelontorkan Rp. 100 Juta Uang Pribadi, Ramlan: Saya Tidak Bermaksud Politisasi Lembaga Adat Mamasa
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/gelontorkan-rp-100-juta-uang-pribadi.html
Mamasa, fokusmetrosulbar.com--Untuk kembali menghidupkan peran kehadatan di wilayah Kabupaten Mamasa, maka pemerintah membentuk Lembaga Adat Kabupaten Mamasa sekitar 3 tahun yang lalu.
Guna mendorong lembaga tersebut bekerja maksimal, diadakan rapat bersama antara Bupati Mamasa dengan Lembaga Adat Kabupaten Mamasa itu, Selasa (4/4). Acara ini untuk membicarakan langkah kongkrit yang bakal diambil kedepan, untuk menghidupkan semangat kehadatan di Bumi Kondosapata.
Ketua Lembaga Adat Kabupaten Mamasa, Benyamin Matasak mengatakan, tujuan rapat yang dilakukan adalah memantapkan program yang akan dilakukan dalam rangka mendorong sinergitas fungsi-fungsi kehadatan di tengah masyarakat. "Kita akan menyosialisasikan tentang budaya kepada masyarakat karena budaya ini harus kita pegang teguh," katanya.
Ia menjelaskan, banyak orang pintar tapi menyedihkan karena sudah tidak berbudaya. "Jangan kita biasakan kasar kepada sesama, bicarapun harus sopan karena prinsip kita memang begitu, selalu santun," jelasnya memberi contoh kepatuhan pada adat kebiasaan.
Sementara itu, Bupati H. Ramlan Badawi menuturkan, tujuan diadakannya sosialisasi untuk memotivasi kehadatan setiap daerah sehingga benar-benar dapat menjadi fasilitator masyarakat. "Dengan demikian kehadatan di setiap wilayah dapat lestari," katanya.
Ia juga menjelaskan kehadiran lembaga adat yang terbentuk tidak akan mengambil alih fungsi dan tugas kehadatan setiap daerah. "Jadi ini murni bertugas untuk mendorong kehadatan di daerah agar dapat kembali berfungsi maksimal," jelasnya.
Ditanya soal ranperda kelembagaan hadat yang dikembalikan legislatif, Ramlan menyampaikan semua yang menjadi catatan untuk perbaikan ranperda akan disempurnakan dan saat ini sedang digodok bagian hukum sekretariat daerah.
Ramlan menekankan, semua yang dilakukan dan dikerjakan Lembaga Adat Kabupaten Mamasa agar tidak dipolitisir karena semua yang diprogramkan lembaga adat murni untuk mendorong kemajuan Mamasa sebagai daerah destinasi pariwisata. "Jangan dipolotisir, meskipun nantinya saya akan maju kembali dalam pilkada Mamasa, tapi saya takut mencampuradukan fungsi lembaga adat dengan kerja-kerja politik," tegasnya.
Dalam rapat bersama tersebut, bupati menyampaikan dukungan anggaran Lembaga Adat Kabupaten Mamasa telah dimasukkan kedalam APBD Mamasa tahun 2017 sebesar 200 juta rupiah. "Selain itu secara pribadi saya akan menyumbang sebanyak 100 juta rupiah untuk memaksimalkan kinerja lembaga adat ini," katanya disambut tepukan meriah peserta rapat adat. (klp/har)
Guna mendorong lembaga tersebut bekerja maksimal, diadakan rapat bersama antara Bupati Mamasa dengan Lembaga Adat Kabupaten Mamasa itu, Selasa (4/4). Acara ini untuk membicarakan langkah kongkrit yang bakal diambil kedepan, untuk menghidupkan semangat kehadatan di Bumi Kondosapata.
Ketua Lembaga Adat Kabupaten Mamasa, Benyamin Matasak mengatakan, tujuan rapat yang dilakukan adalah memantapkan program yang akan dilakukan dalam rangka mendorong sinergitas fungsi-fungsi kehadatan di tengah masyarakat. "Kita akan menyosialisasikan tentang budaya kepada masyarakat karena budaya ini harus kita pegang teguh," katanya.
Ia menjelaskan, banyak orang pintar tapi menyedihkan karena sudah tidak berbudaya. "Jangan kita biasakan kasar kepada sesama, bicarapun harus sopan karena prinsip kita memang begitu, selalu santun," jelasnya memberi contoh kepatuhan pada adat kebiasaan.
Sementara itu, Bupati H. Ramlan Badawi menuturkan, tujuan diadakannya sosialisasi untuk memotivasi kehadatan setiap daerah sehingga benar-benar dapat menjadi fasilitator masyarakat. "Dengan demikian kehadatan di setiap wilayah dapat lestari," katanya.
Ia juga menjelaskan kehadiran lembaga adat yang terbentuk tidak akan mengambil alih fungsi dan tugas kehadatan setiap daerah. "Jadi ini murni bertugas untuk mendorong kehadatan di daerah agar dapat kembali berfungsi maksimal," jelasnya.
Ditanya soal ranperda kelembagaan hadat yang dikembalikan legislatif, Ramlan menyampaikan semua yang menjadi catatan untuk perbaikan ranperda akan disempurnakan dan saat ini sedang digodok bagian hukum sekretariat daerah.
Ramlan menekankan, semua yang dilakukan dan dikerjakan Lembaga Adat Kabupaten Mamasa agar tidak dipolitisir karena semua yang diprogramkan lembaga adat murni untuk mendorong kemajuan Mamasa sebagai daerah destinasi pariwisata. "Jangan dipolotisir, meskipun nantinya saya akan maju kembali dalam pilkada Mamasa, tapi saya takut mencampuradukan fungsi lembaga adat dengan kerja-kerja politik," tegasnya.
Dalam rapat bersama tersebut, bupati menyampaikan dukungan anggaran Lembaga Adat Kabupaten Mamasa telah dimasukkan kedalam APBD Mamasa tahun 2017 sebesar 200 juta rupiah. "Selain itu secara pribadi saya akan menyumbang sebanyak 100 juta rupiah untuk memaksimalkan kinerja lembaga adat ini," katanya disambut tepukan meriah peserta rapat adat. (klp/har)
mantap..lembaga ADAT mamasa
ReplyDelete