Gagasan Tolak Politik Uang Direspon Warga Mamasa
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/gagasan-tolak-politik-uang-direspon.html
Mamasa, fokusmetrosulbar.com--Respon positif mulai dilontarkan masyarakat terkait seruan dan pesan moral yang disampaikan oleh sejumlah lembaga di Mamasa. Seruan moral tersebut digalang melaui Gerakan Nasional Pilkades, Pilkada, Pilgub, Pileg, Pilpres Bersih untuk Genarasi Bersinar.
Kampanye gerakan Generasi Bersinar tersebut digelar, Sabtu (22/4) di Mamasa, Sulbar.
Salah satu calon kepala desa (Cakades) di Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Marthen Arruan Silomba, bahkan mengakui, gerakan tersebut patut diacungi jempol. "Ini gerakan yang hebat, terlebih bagi kami masyarakat desa Osango, semoga mulai sadar dan memahami bahwa jabatan kepala desa bukan dengan menjual harga diri tapi digunakan untuk kemashalatan masyarakat," katanya.
Sebagai salah satu calon kepala desa, Marthen mengaku berkomitmen dengan gerakan nasional tersebut, karena menurutnya jika dirinya melakukan money politic berarti membawa masyarakat pada penderitaan. "Saya akan komitmen dengan gerakan ini, meskipun nanti saya tidak terpilih. Silahkan adik-adik lanjutkan gerakan ini untuk membersihkan Mamasa dari praktek KKN dan tindakan tidak bermoral lainnya," tuturnya.
Marthen menyampaikan harapannya agar masyakat jangan mau dibeli haknya sebab jika kepala desa terpilih nantinya maka pasti hal yang dilakukan adalah mengembalikan utang yang telah digunakan untuk membeli suara masyarakat. "Saya lebih baik tidak terpilih dari pada harus membeli jabatan tersebut," harapnya.
Poki' warga yang diwawancara di lokasi kegiatan mengutarakan gerakan moral yang digagas generasi muda tersebut akan berdampak baik bagi Mamasa.
"Jika gerakan ini dilakukan dari tahun ke tahun di setiap pemilihan, pasti akan memberikan dampak positif bagi masyarakat," jelasnya.
Gerakan moral tersebut digagas oleh pemuda sejumlah lembaga seperti Lembaga Masyarakat Bersinar, Sinode PPGTM, Media Fokus Metro Sulbar, Lantang Kondosapata, dan Gerakan Muda Peduli Desa dengan tagline Ayo Memilih Dengan Harga Diri Yang Tak Terbeli.
Aksi tersebut dilakulan dengan pemasangan baliho dan mengumpulkan tandatangan masyarakat sebagai bentuk dukungan atas gerakan moralitas tersebut. (klp/har)
Kampanye gerakan Generasi Bersinar tersebut digelar, Sabtu (22/4) di Mamasa, Sulbar.
Salah satu calon kepala desa (Cakades) di Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Marthen Arruan Silomba, bahkan mengakui, gerakan tersebut patut diacungi jempol. "Ini gerakan yang hebat, terlebih bagi kami masyarakat desa Osango, semoga mulai sadar dan memahami bahwa jabatan kepala desa bukan dengan menjual harga diri tapi digunakan untuk kemashalatan masyarakat," katanya.
Sebagai salah satu calon kepala desa, Marthen mengaku berkomitmen dengan gerakan nasional tersebut, karena menurutnya jika dirinya melakukan money politic berarti membawa masyarakat pada penderitaan. "Saya akan komitmen dengan gerakan ini, meskipun nanti saya tidak terpilih. Silahkan adik-adik lanjutkan gerakan ini untuk membersihkan Mamasa dari praktek KKN dan tindakan tidak bermoral lainnya," tuturnya.
Marthen menyampaikan harapannya agar masyakat jangan mau dibeli haknya sebab jika kepala desa terpilih nantinya maka pasti hal yang dilakukan adalah mengembalikan utang yang telah digunakan untuk membeli suara masyarakat. "Saya lebih baik tidak terpilih dari pada harus membeli jabatan tersebut," harapnya.
Poki' warga yang diwawancara di lokasi kegiatan mengutarakan gerakan moral yang digagas generasi muda tersebut akan berdampak baik bagi Mamasa.
"Jika gerakan ini dilakukan dari tahun ke tahun di setiap pemilihan, pasti akan memberikan dampak positif bagi masyarakat," jelasnya.
Gerakan moral tersebut digagas oleh pemuda sejumlah lembaga seperti Lembaga Masyarakat Bersinar, Sinode PPGTM, Media Fokus Metro Sulbar, Lantang Kondosapata, dan Gerakan Muda Peduli Desa dengan tagline Ayo Memilih Dengan Harga Diri Yang Tak Terbeli.
Aksi tersebut dilakulan dengan pemasangan baliho dan mengumpulkan tandatangan masyarakat sebagai bentuk dukungan atas gerakan moralitas tersebut. (klp/har)