Fesona Pakaian Adat Jadi Tontonan Menarik Pemilihan Duta Wisata Matra
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/fesona-pakaian-adat-jadi-tontonan.html
Mamuju Utara, fokusmetrosulbar.com- Lagu daerah mengalun merdu mengantarkan putra-putri duta wisata Mamuju Utara tampil di atas pentas. Dengan pakaian adat, mereka pun berani unjuk diri hingga tampak memukai penonton.
Pakaian adat tersebut diklaim sebagai simbol keberagaman budaya yang ada di kabupaten yang sebentar lagi berganti nama menjadi Kabupaten Pasangkayu ini.
Di panggung utama malam itu, dua puluh nama finalis duta wisata memamerkan pakaian adat, seperti pakaian adat Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, Jawa, Bali, NTT, dan NTB.
Diketahui, pemilihan duta wisata tersebut merupakan rangkaian acara yang diselenggarakan oleh panitia HUT Matra ke-14.
Ada tiga sesi penampilan pemilihan duta wisata tersebut. Sesi pertama dua puluh finalis memperkenalkan diri, kedua finalis mengambil kertas yang sudah diacak oleh panitia, kemudian kertas yang berisi pertanyaan itu dijawab oleh mereka para finalis. Sedang di sesi yang ketiga, juri mengumumkan juara duta wisata Kabupaten Matra.
Ada yang berbeda pada sesi kedua ini, yakni sesi pertanyaan. Beberapa finalis dianggap tidak mampu menjawab pertanyaan dari protokol (MC), ada juga yang tampak terbata-bata dalam menjawab pertanyaan tersebut. Akibatnya beberapa penonton terdengar tertawa, entah lucu atau meledek.
Menurut salah satu juri, Kandi Puput dari Ikatan Kaka Kandi Propinsi Sulawesi Barat, dia menyatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan itu merupakan bentuk uji wawasan finalis. Mereka juga disuguhi psikologi.
"Pertanyaan itu bukan hanya seputar wisata tetapi finalis juga diuji wawasan intelektual dan jiwa kepemimpinan," ujarnya Kandi, usai pengumuman hasil putusan juri Sabtu (16/4).
Duta wisata pria berhasil direbut oleh Muhammad Ramadhan Kelimutu yang berasal dari Sarudu sedangkan duta wisata perempuan disabet oleh Rika Ayu Permatasari yang utusan Kecamatan Pasangkayu.
Untuk diketaui, kedua duta wisata itu akan mendampingi pejabat Kabupaten Mamuju Utara pada bulan 7 nanti di Surabaya. (ind/har)
Pakaian adat tersebut diklaim sebagai simbol keberagaman budaya yang ada di kabupaten yang sebentar lagi berganti nama menjadi Kabupaten Pasangkayu ini.
Di panggung utama malam itu, dua puluh nama finalis duta wisata memamerkan pakaian adat, seperti pakaian adat Bugis, Makassar, Toraja, Mandar, Jawa, Bali, NTT, dan NTB.
Diketahui, pemilihan duta wisata tersebut merupakan rangkaian acara yang diselenggarakan oleh panitia HUT Matra ke-14.
Ada tiga sesi penampilan pemilihan duta wisata tersebut. Sesi pertama dua puluh finalis memperkenalkan diri, kedua finalis mengambil kertas yang sudah diacak oleh panitia, kemudian kertas yang berisi pertanyaan itu dijawab oleh mereka para finalis. Sedang di sesi yang ketiga, juri mengumumkan juara duta wisata Kabupaten Matra.
Ada yang berbeda pada sesi kedua ini, yakni sesi pertanyaan. Beberapa finalis dianggap tidak mampu menjawab pertanyaan dari protokol (MC), ada juga yang tampak terbata-bata dalam menjawab pertanyaan tersebut. Akibatnya beberapa penonton terdengar tertawa, entah lucu atau meledek.
Menurut salah satu juri, Kandi Puput dari Ikatan Kaka Kandi Propinsi Sulawesi Barat, dia menyatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan itu merupakan bentuk uji wawasan finalis. Mereka juga disuguhi psikologi.
"Pertanyaan itu bukan hanya seputar wisata tetapi finalis juga diuji wawasan intelektual dan jiwa kepemimpinan," ujarnya Kandi, usai pengumuman hasil putusan juri Sabtu (16/4).
Duta wisata pria berhasil direbut oleh Muhammad Ramadhan Kelimutu yang berasal dari Sarudu sedangkan duta wisata perempuan disabet oleh Rika Ayu Permatasari yang utusan Kecamatan Pasangkayu.
Untuk diketaui, kedua duta wisata itu akan mendampingi pejabat Kabupaten Mamuju Utara pada bulan 7 nanti di Surabaya. (ind/har)