BPKP Sulbar Awasi Ujian Nasional
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/04/bpkp-sulbar-awasi-ujian-nasional.html
Mamuju, fokusmetrosulbar.com-Untuk menghindari kecurangan dalam kegiatan ujian nasional sederajat SMA tahun ini, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulbar turun langsung mengawasi proses ujian nasional disetiap sekolah.
Kasubag keuangan BPKP, Deden saat dikonfirmasi mengatakan, ujian yang sudah berlangsung beberapa hari ini terus akan dipantau. Pengawasan ujian di sekolah status negeri yang ada di Mamuju jadi perhatian serius BPKP.
Sasaran dalam pengawasan seperti jadwal ujian yang ditetapkan kementerian pendidikan,persyaratan dalam ujian, serta pengawas. "Tentu kita juga memantau siswa yang sedang ujian ,"ujar Deden, Kamis (13/4).
Selain BPKP ,dari kepolisian juga disiagakan untuk menjaga proses ujian yang sedang berlangsung.
Lanjut kata dari pantauan beberapa hari ini adanya kekurangan seperti jumlah soal yang kurang,soal yang tertukar dengan soal yang lain.
"Ini bukan kesalahan dari sekolah tapi kesalahan dari percetakan,"terangnya.
Ia menjelaskan bahwa ujian tulis masih berpotensi tindakan, karena itu kedepan diharapkan semua menggunakan sistem ujian komputer lewat UNBK. "Kondisi ini akan kita nantinya laporkan kepusat," katanya. (awl/har)
Kasubag keuangan BPKP, Deden saat dikonfirmasi mengatakan, ujian yang sudah berlangsung beberapa hari ini terus akan dipantau. Pengawasan ujian di sekolah status negeri yang ada di Mamuju jadi perhatian serius BPKP.
Sasaran dalam pengawasan seperti jadwal ujian yang ditetapkan kementerian pendidikan,persyaratan dalam ujian, serta pengawas. "Tentu kita juga memantau siswa yang sedang ujian ,"ujar Deden, Kamis (13/4).
Selain BPKP ,dari kepolisian juga disiagakan untuk menjaga proses ujian yang sedang berlangsung.
Lanjut kata dari pantauan beberapa hari ini adanya kekurangan seperti jumlah soal yang kurang,soal yang tertukar dengan soal yang lain.
"Ini bukan kesalahan dari sekolah tapi kesalahan dari percetakan,"terangnya.
Ia menjelaskan bahwa ujian tulis masih berpotensi tindakan, karena itu kedepan diharapkan semua menggunakan sistem ujian komputer lewat UNBK. "Kondisi ini akan kita nantinya laporkan kepusat," katanya. (awl/har)