Warga Harap, Jalan Penghubung Enam Desa ini Dilebarkan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/03/warga-harap-jalan-penghubung-enam-desa.html
Mamasa, fokusmetrosulbar.com -- Jalan yang mulus dan mudah dilalui memang menjadi dambaan semua orang, utamanya yang ada dipelosok. Tak terkecuali bagi masyarakat di Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa.
Seperti halnya jalan di Kecamatan Bambang ini, menjadi penghubung masyarakat antar desa. Enam desa, yakni Saluassing, Salukepopok,Saludengen, Rante Tarima, Desa Masoso, dan Desa Salutabang cukup hanya bisa diakses lewat jalan kecil ini.
Berdasarkan pengamatan wartawan fokusmetrosulbar.com, Selasa (28/2), sebagian jalan telah dirabat beton, namun lebar badan jalan itu hanya satu meter. Hal ini membuat sulit dilewati, apalgi pengguna jalan tidak sedikit. Kondisi jalan berkelok-kelok, banyak tanjakan dan turunan yang curam juga mempersulit akses ke enam desa tersebut. Ditambah lagi jurang di sisi jalan membuat pengendara roda dua yang ingin lewat harus waspada.
Pasmajaya seorang pengguna jalan menuturkan, setiap melintas harus ekstra hati-hati, utamanya ketika melewati tikungan.
"Harus waspada, apalagi kalau ada yang dari arah berlawanan, karena jalannya sempit sehingga salah satu pengemudi motor harus mengalah dan mundur dulu," tuturnya.
Menurut Pasmajaya, kondisi terparah pada musim hujan dan malam hari. Kewaspadaan harus lebih ditingkatkan. Dikisahkan, ia pernah hampir terjungkal ke jurang di sekitar jalan itu, lantaran saat itu dirinya hendak melintas dalam kondisi hujan lebat.
"Untung itu hari ada pohon kopi yang tahan saya dengan motor, kalau tidak saya sudah ada di bawah jurang," kenangnya.
Pasma pun berharap pemerintah setempat dapat menjadikan jalan tersebut sebagai agenda prioritas. Dikatakan, jalan penghubung enam desa itu merupakan jalan strategis bagi masyarakat umum kabupaten Mamasa. (klp/tfk).
Seperti halnya jalan di Kecamatan Bambang ini, menjadi penghubung masyarakat antar desa. Enam desa, yakni Saluassing, Salukepopok,Saludengen, Rante Tarima, Desa Masoso, dan Desa Salutabang cukup hanya bisa diakses lewat jalan kecil ini.
Berdasarkan pengamatan wartawan fokusmetrosulbar.com, Selasa (28/2), sebagian jalan telah dirabat beton, namun lebar badan jalan itu hanya satu meter. Hal ini membuat sulit dilewati, apalgi pengguna jalan tidak sedikit. Kondisi jalan berkelok-kelok, banyak tanjakan dan turunan yang curam juga mempersulit akses ke enam desa tersebut. Ditambah lagi jurang di sisi jalan membuat pengendara roda dua yang ingin lewat harus waspada.
Pasmajaya seorang pengguna jalan menuturkan, setiap melintas harus ekstra hati-hati, utamanya ketika melewati tikungan.
"Harus waspada, apalagi kalau ada yang dari arah berlawanan, karena jalannya sempit sehingga salah satu pengemudi motor harus mengalah dan mundur dulu," tuturnya.
Menurut Pasmajaya, kondisi terparah pada musim hujan dan malam hari. Kewaspadaan harus lebih ditingkatkan. Dikisahkan, ia pernah hampir terjungkal ke jurang di sekitar jalan itu, lantaran saat itu dirinya hendak melintas dalam kondisi hujan lebat.
"Untung itu hari ada pohon kopi yang tahan saya dengan motor, kalau tidak saya sudah ada di bawah jurang," kenangnya.
Pasma pun berharap pemerintah setempat dapat menjadikan jalan tersebut sebagai agenda prioritas. Dikatakan, jalan penghubung enam desa itu merupakan jalan strategis bagi masyarakat umum kabupaten Mamasa. (klp/tfk).