Saling Dorong dengan Polisi, Massa Aksi IPMAPUS Pecahkan Kaca Kantor DPRD Mamuju
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/03/saling-dorong-dengan-polisi-massa-aksi.html
Mamuju, fokusmetrosulbar.com-Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Pitu Ulunna Salu (IPMAPUS) mendatangi dan menggelar aksi demo di kantor DPRD Kabupaten Mamuju, Senin (20/3).
Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah agar tidak diam dan menutup mata terkait maraknya pasar modern seperti Alfamart,Indomart dan Alfamidi yang sudah yang menjamur di Mamuju. Akibatn maraknya aksi itu disebut membuat resah pedagang kecil. Karenanya pemerintah didesak tak menutup mata melihat usaha mereka yang terancam gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan adanya pasar modern.
Karena massa memaksa masuk dan ingin menemui anggota dewan, burung pada aksi saling dorong dengan aparat kepolisian dan satpol PP. Akibatnya kaca depan kantor DPRD Mamuju pecah.
Sekitar satu jam lebih mereka orasi, akhirnya wakil ketua DPRD Sugianto memanggil mereka dilantai dua guna membahas tuntutan dan aspirasi mereka.
Kordinator aksi, Andi Nagara mengatakan, tuntutan mereka yakni hentikan pemberian izin kepada pasar modern, mini market dan swalayan dan pembatasan jam operasional bagi yang sudah beroperasi.
"Kami meminta agar pemerintah membatasi pasar modern di Mamuju," katanya.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Sugianto mengaku sudah memerintahkan instansi terkait yang menangani persoalan itu. "Besok akan kita memanggil ulang sudah sejauh mana progres dan kerja mereka terkait penanganan pasar pasar modern utamanya masalah izin dan perda," terang Sugianto.
Setelah massa mendengar penjelasan wakil ketua legislator partai Golkar itu pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri dengan teratur. (awl/har)
Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah agar tidak diam dan menutup mata terkait maraknya pasar modern seperti Alfamart,Indomart dan Alfamidi yang sudah yang menjamur di Mamuju. Akibatn maraknya aksi itu disebut membuat resah pedagang kecil. Karenanya pemerintah didesak tak menutup mata melihat usaha mereka yang terancam gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan adanya pasar modern.
Karena massa memaksa masuk dan ingin menemui anggota dewan, burung pada aksi saling dorong dengan aparat kepolisian dan satpol PP. Akibatnya kaca depan kantor DPRD Mamuju pecah.
Sekitar satu jam lebih mereka orasi, akhirnya wakil ketua DPRD Sugianto memanggil mereka dilantai dua guna membahas tuntutan dan aspirasi mereka.
Kordinator aksi, Andi Nagara mengatakan, tuntutan mereka yakni hentikan pemberian izin kepada pasar modern, mini market dan swalayan dan pembatasan jam operasional bagi yang sudah beroperasi.
"Kami meminta agar pemerintah membatasi pasar modern di Mamuju," katanya.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Sugianto mengaku sudah memerintahkan instansi terkait yang menangani persoalan itu. "Besok akan kita memanggil ulang sudah sejauh mana progres dan kerja mereka terkait penanganan pasar pasar modern utamanya masalah izin dan perda," terang Sugianto.
Setelah massa mendengar penjelasan wakil ketua legislator partai Golkar itu pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri dengan teratur. (awl/har)