Nafsu Bejat dan Tangisan Si Kecil di Kantor Lurah Sidodadi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/03/nafsu-bejat-dan-tangisan-si-kecil-di.html
Ilustrasi (sumber: inet) |
Sebagaimana layaknya gadis belia macam Ara, tentu bermain adalah masa paling indah buat mereka. Namun sayang keceriaan Ara dikala bermain sepeda tiba-tiba saja terenggut, dan kini berubah jadi tangisan.
Adalah Minggu 12 Maret ini yang merenggut semua ceria itu. Ya, Minggu (12/3) adalah kenangan paling buruk dalam hidup Ara. Buruk sekali, juga memalukan. Bagaimana tidak, perbuatan amoral dan kasar itu cukup mengerikan baginya. Pelecehan seksual, dan mengapa mesti pada si kecil yang tak mengerti apa-apa itu? Kejam !
Peristiwa ini sama sekali tak ia sangka. Kisahnya bermula saat Ara dan adiknya tengah bersepeda. Kala itu ia melintas di Jalan Pendidikan Kelurahan Sidodadi Kecamatan Wonomulyo Polman. Ketika berada di depan kantor Lurah, Ara bersama adiknya dicegat seseorang. Tentu orang itu bukan lelaki asing. Sudah kenal, wajar saja bila si kecil tak menolak ajakan darinya.
"Dia memanggilku masuk ke halaman kantor Lurah," petikan kata Ara disiarkan Humas Polda Sulbar, Senin (13/3) malam.
Ketika Ara masuk ke dalam kantor Lurah, sang adik pun menunggunya di depan, lebih tepatnya di jalanan. Sepeda masih melekat di pelukan sang adik, sedang arah dan lelaki itu masuk hilang ke dalam ruangan kantor.
Entah apa yang merasuki pikiran lelaki yang diketahui inialnya bernama RS (21). Dan rupanya hanya ada nafsu bejat yang menjarah seisi alam pikirannya. Kotor dan jijik, RS memperlakukan si kecil tak senonoh.
"Mataku ditutup, dia memasukkan "anunya" kedalam mulutku," kata Ara di tengah tangis kesedihan dan takut, Senin (13/3) di Polsek Wonomulyo.
Ara saat di Kantor Polsek Wonomulyo (sumber: Humas Polda Sulbar) |
Tega, pelaku yang belakangan diketahui berstatus sebagai mahasiswa itu, ia rela menciptakan rasa trauma mendalam bagi anak-anak.
Diceritakan Polisi dari Polsek Wonomulyo, pelaku (RS) memanggil korban (Ara) dengan alasan akan memperlihatkan sulap. Sebelum melancarkan aksi biadabnya korban diminta menutup mata.
"Saat itulah pelaku membuka celananya dan memasukkan alat kelaminnya pada mulut korban," kata Rijal, petugas Humas Polda Sulbar dalam rilisnya mengutip laporan Polsek Wonomulyo.
Ara pun kaget, lalu si kecil itu lari bersama adiknya. Beruntung masih ada nafas yang tersisa untuk dapat melarikan diri. Namun atas kejadian itu, Ara menjadi trauma dan enggan pergi ke sekolah. Begitu pula mengaji, semuanya terlewatkan.
"Bahkan untuk pergi mengaji tidak mau, ia sering merasa ketakutan," kata orang tua Ara dalam tulisan Rijal.
Mulanya orang tua Ara mengira anaknya hanya diperlakukan biasa sehingga sebelumnya berniat menyelesaikan masalah itu hanya dengan cara kekeluargaan. Namun usai Ara bercerita yang sebenarnya terjadi, orang tuanya pun tak terima. Akhirnya kasus ini diperkarakan ke penegak hukum dan kini pelaku telah diringkus di Polsek Wonomulyo guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. (har)
Saya emosi membaca ini, anjing! Tega dia melakukan hal seperti itu.
ReplyDelete