Kurangnya Museum di Sulbar, Pemahaman Sejarah Terbatas

Mamuju, fokusmetrosulbar.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), gelar Bimbingan Teknik (Bimtek) pengelolaan museum tingkat dasar dan lanjutan UPTD museum. Acara dilaksanakan di hotel Berkah, dibuka langsung Kepala Bidang UPTD Museum Provinsi Sulbar, Jamal Abdullah, Kamis (2/3).

Mohammad Natsir, narasumber dari Balai pelestarian cagar budaya Sulawesi Selatan, sangat mengapreaiasi kegiatan tersebut. Dengan adanya Bimtek yang dilakukan Disdikbud provinsi ini, Natsir berharap kedepan dapat berkembang melalui kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan komunitas pelestari kebudayaan di Sulbar.

Dikatakan, Hal demikian dapat dicapai apabila tiap kabupaten yang ada di Sulbar memiliki museum.

"Saya melihat dengan keberadaan museum ditiap kabupaten, orang yang datang ke daerah ini mampu memahami potensi daerah dan sejarah terkait dengan wilayah ini," ujarnya.

Menurut Natsir, paradigma masyarakat yang dulu menganggap museum itu hanya sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka kuno, buku sejarah tua, kotor dan kumuh, itu harus dihilangkan.

Selain itu, Hal lain yang perlu dilakukan saat ini adalah menginspirasi masyarakat melakukan pelestarian cagar budaya dan tempat-tempat yang memiliki sejarah, dengan tidak melakukan pengerusakan.

"Saya berharap masyarakat dapat mengubah paradigma dulu tentang museum, mari kita jadikan museum sebagai tempat pendidikan, sumber informasi sejarah, tempat kebudayaan maupun objek wisata daerah yang perlu dilestarikan," harapnya.

Senada diungkapkan delegasi komunitas pelestari kebudayaan dari Polewali Mandar, Muhammad Munir. Ia melihat dengan minimnya museum yang ada ditiap kabupaten, membuat pemahaman masyarakat tentang sejarah menjadi terbatas.

"Saya harap ditiap kabupaten yang ada di Sulbar kedepan memiliki museum," ungkapnya. (awl/har)

Related

MAMUJU 3269406945332257341

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item