Ketua DPRD Menilai Walhi Terlalu Dini Berikan Vonis

H. Arsal Aras Tammauni (foto: dok/Jamal FMS)
Mamuju Tengah, fokusmetrosulbar.com-- Ketua DPRD Mamuju Tengah H Arsal Aras Tammauni SE menilai, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulbar, Ikhsan Welly terlalu dini memberikan vonis. 

Pemkab Mateng seakan jadi landasan penyebab hilangnya nyawa petani sawit di Salubiro Kecamatan Karossa. Sehingga Pemkab Mateng diminta bertanggungjawab atas kematian Akbar yang tewas dimangsa ular Piton. Itu disampaikan Ikhsan dalam rilis pemberitaan di media ini. 

Baca : Walhi :Pemerintah Mateng Harus Bertanggunjawab Atas Kematian Petani Sawit.

Tudingan itu, menurut ketua dewan salah alamat. Sebab lokasi tempat Akbar diserang ular sesungguhnya perkebunan milik masyarakat setempat. "Memang di Mateng ada perkebunan yang dikelola perusahaan tapi banyak juga perkebunan sawit dikelola langsung masyarakat. Termasuk korban," jelasnya. 

Ia menduga, Walhi belum memahami sepenuhnya kondisi di Mateng sehingga menyampaikan hal itu. Pemahaman sementara tentu menganggap perkebunan sawit yang dikelola korban adalah milik perusahaan. "Itu yang harus dipahami dulu dan jangan langsung vonis kalau ini kesalahan Pemda Mateng." tampik  putra Bupati Mateng itu. 

 Kalaupun sebagian lahan perkebunan sawit di Mateng dikelola oleh perusahaan, semua itu dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mateng. Tindakan tersebut bukanlah hal yang keliru. "Adapaun tragedi yang menimpa Akbar di Salubiro, saya pikir itu sebuah  musibah. Kita paham bersama kalau ini merupakan kejadian pertama di Mateng bahkan Sulbar," ungkapnya. 
Kejadian itu tak ubahnya peristiwa tragis di Benggaulu belum lama ini. Di daerah itu seorang warga tewas diterkam buaya saat mandi di sungai. Musibah seperti itu sudah merupakan takdir Allah yang telah digariskan pada setiap orang. "Hidup dan mati seseorang adalah rahasia sang pencipta," jawab politisi Demokrat itu.  

Pasca kejadian, pemerintah telah mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diminta tidak turun sungai malam hari untuk menghindari sergapan buaya. Sedangkan petani sawit diimbau agar lebih waspada saat beraktivitas di kebun. "Jangan ke kebun seorang diri, paling tidak cukup dua orang," pintanya. (jml/riz)     

Related

MATENG 4139273548681010018

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item