Ketua DPRD Matra akan Panggil Peneliti Soal Mangrove yang Mati


Mamuju Utara, fokusmetrosulbar.com- Ketua DPRD Mamuju Utara tampaknya cukup serius menanggapi masalah mangrove mati di Desa Ako yang diduga akibat suatu insiden kecelakaan salah satu anak perusahaan Astra Agro Lestari. Hal tersebut tampak pada rapat, Jum'at (10/3) dengan agenda mendengarkan tindak lanjut dari hasil kunjungan kerja anggota DPRD di berbagai perusahaan yang ada di Kabupaten Mamuju Utara beberapa hari lalu. Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua DPRD Matra Lukman Said, dan dihadiri oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, dan salah satu Kepala Bidang Kepala Bidang PTSP dan camat setempat.

Saifuddin Baso, sebagai ketua tim memaparkan, pada saat meninjau lokasi di sekitar PT. TSL ternyata dirinya melihat adanya tambak di samping perusahaan dan tanaman bakau di sekitarnya mati total.
"Kalau hanya tumpahan minyak pastinya hanya berada di permukaan saja, itu pengamatam kami, kita butuh kajian secara mendalam dari peneliti Universitas, mengapa tanaman magrove itu bisa mati," ucapnya.

Ketua Komisi III DPRD Matra, Aksan yang turut hadir dalam kesempatan ini mengatakan, mangrove yang mati di sekitar pembuangan air suling dari penyulingan air dari air laut menjadi air tawar. Pemikirannya mangrove mati bukan karena  pembuangan air sulingan. Air yang dibuang itu merupakan air payau yang sempat kami cicipi.

Lanjut Aksan, Mangrove yang ada di Tanjung Bakau berbeda dengan mangrove air payau. Jadi, ada pemikiran lain. Memang dari pihak dari perusahaan menyatakan ada kecelakaan.
"Ada insiden minyak yang tumpah, namun tidak mungkin menembus akar karena massa minyak masih lebih kecil daripada massa air, kalau air pasang minyak itu maaih berada pada area batang," ujarnya.

Menyoal hal itu, Ketua DPRD Kabupaten Mamuju Utara mengatakan akan mengundang peneliti dari Universitas Tadulako dan akan meninjau langsung sertai menginvestigasi mangrove yang mati tersebut.
"Sebelum dilakukan kajian akademik dalam hal penelitian maka yang ada kita hanya berspekulasi akan matinya mangrove itu," urai Lukam.

Related

PASANGKAYU 6575574917340589120

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item