Fenomena Equinox, BMKG Majene Sempat Catat Suhu 33,4 Derajat Celcius

Majene, fokusmetrosulbar.com - Fenomena Equinox yang terjadi setiap dua kali dalam setahun, yakni pada akhir Maret dan September, membawa rumor bahwa suhu udara di Asia Tenggara akan meningkat ekstrem, termasuk Indonesia dan Sulawesi Barat (Sulbar) khususnya. Hal itu disebabkan, Matahari tepat berada di lintasan garis khatulistiwa.

Namun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisiska (BMKG) Majene, mengimbau untuk tidak terlalu khawatir akan fenomena alam tersebut. Hal itu dipaparkan Setiawan, bagian prakiraan cuaca BMKG Majene, saat ditemui wartawan fokusmetrosulbar.com, di ruangannya Senin (20/3).

Setiawan memprediksi, fenomena alam itu telah melewati wilayah Sulbar sekitar tanggal 7 hingga 17 Maret ini. Itu disebabkan, posisi Majene berada pada lintang selatan. Artinya, posisi Majene berada sedikit lebih jauh dari lintas khatulistiwa, membuat wilayah ini lebih dulu mengalaminya. berbeda dengan Sulawesi Tengah (Sulteng) yang lebih dekat.

"Makanya wilayah Palu (Sulteng) dan Pasangkayu (Sulbar), pada 21 Maret, diperkirakan akan lebih panas," ucapnya.

Berdasarkan pengamatannya, pernah tercatat pada tanggal 7 Maret suhu wilayah Majene sempat mencapai 33,4 derajat celcius. Suhu itu diprediksi adalah yang tertinggi sepanjang bulan Maret ini.

"Makanya kemarin-kemarin itu cukup panas, tapi sekarang telah mengalami penurunan dan semakin lama akan terus demikian hingga stabil," paparnya.

Berdasarkan laporan prakiraan cuaca BMKG pada hari ini, suhu tercatat 32 derajat celcius pada waktu maksimal, sekira pukul 11.00 hingga 12.00 wita.

"Itu fenomena alam normal dan biasa, namun tentu ada dampaknya. Seperti pada sektor pertanian dan sektor-sektor lain yang membutuhkan air. Karena panas cenderung akan terjadi banyak penguapan, jadi ketersediaan air akan lebih sedikit," ungkapnya. (tfk/har)

Related

MAJENE 2457155440307043965

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene