Bertemu Mahasiswa Unsulbar, Maman Suherman Ingatkan Penyebar Hoax Bisa Dipidana

Majene, fokusmetrosulbar.com- Maraknya berita hoax (berita bohong) belakangan ini terutama di media sosial memerlukan sinergi semua pihak untuk melawannya.
Salah satu upaya melawan berita sampah tersebut adalah dengan meningkatkan literasi media. Informasi hoax dinilai membahayakan bahkan mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara.

Seruan melawan berita hoax tersebut disampaikan Maman Suherman atau Kang Maman saat membawakan kuliah umum di kampus Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) Majene, Kamis (16/03).

Kang Maman yang merupakan penulis buku ini juga dikenal sebagai notulen di acara Indonesia Lawak Klub ( ILK ) yang setiap pekan tayang di TV swasta nasional Trans7.

"Pemahaman yang benar tentang media adalah salah satu upaya mencegah informasi hoax semakin tersebar luas, minat baca harus terus ditingkatkan, selama ini fenomenanya, orang yang malas baca tapi justru paling cerewet di media sosial," kata Maman di hadapan ratusan mahasiswa Unsulbar.

Kuliah Umum bertajuk "Melawan Hoax Memperteguh Integrasi Bangsa" tersebut digelar atas kerjasama Lembaga Penerbitan dan Penyiaran KARAKTER Unsulbar bekerjasama dengan HMJ Gerakan Mahasiswa Politik (GEMAPOL) FISIP Unsulbar.

Disamping kang Maman, hadir dalam kuliah umum tersebut antara lain Wakil Rektor II Anwar Sulili, ketua Program Studi Ilmu Politik, Muhammad, aktivis budaya Mandar Muhammad Ridwan Alimuddin serta dosen Fisip Unsulbar Farhanuddin yang bertindak sebagai mederator.

Kang Maman lelaki kelahiran Makassar 10 November 1965 ini adalah seorang alumni Jurusan Kriminologi FISIP-UI yang meniti karir sebagai jurnalis hingga menjadi redaktur pelaksana / pemimpin redaksi di Kelompok Kompas-Gramedia (1988-2003).

Setelah itu, beliau menjadi kreator / penulis skrip / produser hingga managing director di Rumah Produksi Avicom (2003-2011) dan menghasilkan lebih dari 50 judul berbagai program TV dengan lebih dari 1.000 episode.

Pada kuliah umum di Unsulbar, Kang Maman juga mengingatkan para mahasiswa bila mendapat kiriman informasi di media sosial tidak langsung menyebarluaskan sebelum melakukan verifikasi terhadap informasi tersebut.

"Jangan mau cepatnya saja, informasi yang mau disebar harus juga benar. Ingat dalam Undang - Undang Informasi Transaksi Elektronik ( ITE,-) penyebar informasi bohong juga dapat dikenai hukuman," tambah Maman.

Secara terpisah, Ketua HMJ GEMAPOL FISIP Unsulbar, Sumitro menjelaskan,  tema tentang Hoax dipilih melihat fenomena belakangan ini semakin marak penyebaran informasi hoax khususnya di media sosial.

"Mahasiswa sebagai kelompok masyarakat terdidik harus bergerak aktif dalam mencegah dan melawan informasi hoax, makanya ketika kami tahu Kang Maman datang di Polewali Mandar, kami ajak berbagai ilmu di Unsulbar," jelas Sumitro.

Maman Suherman juga merupakan salah seorang penggagas Panasonic Gobel Award, dan juga penulis belasan buku salah satunya berjudul Re:, novel fenomenal yang menceritakan kisah nyata perdagangan perempuan yang dipaksa menjadi pelacur lesbian.

Beliau juga menjadi pemandu acara talkshow "Matahati" dan mentor "Stand Up Comedy Indonesia" di Kompas TV. (har)

Related

MAJENE 7693912843061375247

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene