Warga Harap Sungai ini Jadi Kanal
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/02/warga-harap-sungai-ini-jadi-kanal.html
Polman, fokusmetrosulbar.com - Saluran air berupa aliran sungai kecil ini, sejatinya menjadi drainase yang mengalirkan air hujan hingga ke Sungai Mandar. Tetapi beberapa tahun terakhir, drainase alam ini sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya lantaran tertimbun tanah dan sampah. Sungai kecil ini berada di Kelurahan Limboro, Kecamatan Limboro, Polewali Mandar.
Dampak tidak berfungsinya aliran air ini, menyebabkan air meluap hingga ke pemukiman warga ketika intensitas hujan tinggi.
Ashari seorang warga setempat mengungkapkan, ketika musim hujan air meluap hingga ke kolong rumahnya. Kata dia, itu disebabkan lantaran drainase yang ada di tepi jalan raya lebih tinggi dari pada lantai dasar rumah warga.
"Kalau hujan, air bergenang karena selokan di belakang dan di depan rumah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Makanya air terusan dari Desa Samasundu tertahan dan menyebabkan air meluap," ungkapnya, Jum'at (24/2).
Senada diungkapkan Sahabuddin, warga lainnya. Menurutnya, semenjak jalan poros mengalami perbaikan dari aspal menjadi jalan beton, air semakin mudah bergenang.
"Mungkin dampak terlalu tinggi jalanan dari pada dasar rumah," katanya.
Warga berharap, ada perhatian pemerintah terkait di lingkungan tersebut. Sebab kondisi demikian sudah berlangsung lama.
"Mungkin kalau sungai kecil itu dijadikan kanal, air akan mengalir lancar langsung ke sungai," ucap Sahabuddin. (tfk).
Dampak tidak berfungsinya aliran air ini, menyebabkan air meluap hingga ke pemukiman warga ketika intensitas hujan tinggi.
Ashari seorang warga setempat mengungkapkan, ketika musim hujan air meluap hingga ke kolong rumahnya. Kata dia, itu disebabkan lantaran drainase yang ada di tepi jalan raya lebih tinggi dari pada lantai dasar rumah warga.
"Kalau hujan, air bergenang karena selokan di belakang dan di depan rumah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Makanya air terusan dari Desa Samasundu tertahan dan menyebabkan air meluap," ungkapnya, Jum'at (24/2).
Senada diungkapkan Sahabuddin, warga lainnya. Menurutnya, semenjak jalan poros mengalami perbaikan dari aspal menjadi jalan beton, air semakin mudah bergenang.
"Mungkin dampak terlalu tinggi jalanan dari pada dasar rumah," katanya.
Warga berharap, ada perhatian pemerintah terkait di lingkungan tersebut. Sebab kondisi demikian sudah berlangsung lama.
"Mungkin kalau sungai kecil itu dijadikan kanal, air akan mengalir lancar langsung ke sungai," ucap Sahabuddin. (tfk).