Terima Banyak Keluhan dari Masyarakat, Bupati Sambangi Kantor PDAM
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/01/terima-banyak-keluhan-dari-masyarakat.html
Mamasa, fokusmetrosulbar - Sejumlah persoalan yang dihadapi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mamasa terkuak, setelah Bupati Mamasa Ramlan Badawi menyambangi kantor penyedia air bersih tersebut, Selasa (24/1).
Pertemuan antara bupati dan jajaran PDAM Mamasa yang berlangsung sekira satu jam lebih tersebut menghasilkan sejumlah poin penting, seperti restrukturisasi PDAM, penyertaan modal pemerintah, sampai fasilitas perusahaan dan pelayanan kepada pelanggan.
Hal itu diungkapkan bupati usai pertemuan dilaksanakan. "Saya akan meng-evaluasi struktur kepemimpinan perusahaan, termasuk juga pegawai yang malas dan tidak berkonstribusi bagi perusahaan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, dirinya meminta kepada direktur PDAM untuk memberikan laporan setiap bulan tentang perkembangan dan kendala yang dihadapi. "Sudah banyak keluhan yang masuk, sehingga saya minta laporan progres perusahaan tiap bulan untuk dievaluasi," jelas Ramlan.
Fasilitas instalasi ke rumah pelanggan juga turut menjadi perhatian Ramlan, Ia menuturkan untuk memaksimalkan pendapatan maka meteran air harus diperhatikan sehingga dapat diketahui jumlah pemakaian tiap pelanggan. "50 persen meteran pelanggan ternyata tidak berfungsi sehingga yang dibayar pelanggan hanya beban, padahal mungkin air yang dipakai itu berkubik-kubik. Bisa dibayangkan berapa kerugian yang dialami," tuturnya.
Ia menambahkan, kehadiran PDAM adalah untuk menghadirkan pelayanan air bersih bukan hanya di Kota Mamasa, tapi juga di 17 kecamatan, sehingga kesejahteraan karyawan juga harus diperhatikan. "Bagaimana mau kerja maksimal dan kompak, kalau gajinya saja susah dibayarkan. Tentu ini akan menjadi perhatian saya," tambahnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Mamasa Awaluddin mengatakan, dirinya menyambut baik rencana bupati untuk menata ulang struktur kelembagaan PDAM. "Saya sangat setuju dengan rencana bupati, bahkan sebelumnya saya sudah pernah memberhentikan tiga karyawan yang dianggap kurang maksimal bekerja," katanya.
Direktur I tersebut menyampaikan dengan penyegaran personil diharap mampu memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan. Ia juga mengungkapkan, sebenarnya Tahun 2016 kantornya menerima dana penyertaan modal dari pemerintah daerah, namun itu telah dimaksimalkan untuk pengembangan sambungan baru kepada pelanggan.
"Tahun kemarin (2016-red) kami memang menerima Rp400 juta lebih, tapi sudah habis kami gunakan untuk pengembangan perusahaan. Anggaran itu tidak bisa untuk gaji dan honor karyawan," ungkap Awal. (klp)
Pertemuan antara bupati dan jajaran PDAM Mamasa yang berlangsung sekira satu jam lebih tersebut menghasilkan sejumlah poin penting, seperti restrukturisasi PDAM, penyertaan modal pemerintah, sampai fasilitas perusahaan dan pelayanan kepada pelanggan.
Hal itu diungkapkan bupati usai pertemuan dilaksanakan. "Saya akan meng-evaluasi struktur kepemimpinan perusahaan, termasuk juga pegawai yang malas dan tidak berkonstribusi bagi perusahaan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, dirinya meminta kepada direktur PDAM untuk memberikan laporan setiap bulan tentang perkembangan dan kendala yang dihadapi. "Sudah banyak keluhan yang masuk, sehingga saya minta laporan progres perusahaan tiap bulan untuk dievaluasi," jelas Ramlan.
Fasilitas instalasi ke rumah pelanggan juga turut menjadi perhatian Ramlan, Ia menuturkan untuk memaksimalkan pendapatan maka meteran air harus diperhatikan sehingga dapat diketahui jumlah pemakaian tiap pelanggan. "50 persen meteran pelanggan ternyata tidak berfungsi sehingga yang dibayar pelanggan hanya beban, padahal mungkin air yang dipakai itu berkubik-kubik. Bisa dibayangkan berapa kerugian yang dialami," tuturnya.
Ia menambahkan, kehadiran PDAM adalah untuk menghadirkan pelayanan air bersih bukan hanya di Kota Mamasa, tapi juga di 17 kecamatan, sehingga kesejahteraan karyawan juga harus diperhatikan. "Bagaimana mau kerja maksimal dan kompak, kalau gajinya saja susah dibayarkan. Tentu ini akan menjadi perhatian saya," tambahnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Mamasa Awaluddin mengatakan, dirinya menyambut baik rencana bupati untuk menata ulang struktur kelembagaan PDAM. "Saya sangat setuju dengan rencana bupati, bahkan sebelumnya saya sudah pernah memberhentikan tiga karyawan yang dianggap kurang maksimal bekerja," katanya.
Direktur I tersebut menyampaikan dengan penyegaran personil diharap mampu memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan. Ia juga mengungkapkan, sebenarnya Tahun 2016 kantornya menerima dana penyertaan modal dari pemerintah daerah, namun itu telah dimaksimalkan untuk pengembangan sambungan baru kepada pelanggan.
"Tahun kemarin (2016-red) kami memang menerima Rp400 juta lebih, tapi sudah habis kami gunakan untuk pengembangan perusahaan. Anggaran itu tidak bisa untuk gaji dan honor karyawan," ungkap Awal. (klp)