'Bau Manurung', Si Ramping yang Bernilai Ekonomi Tinggi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/01/bau-manurung-si-ramping-yang-bernilai.html
Foto: INT |
Puluhan tahun silam, Ikan tersebut telah menjadi penghasilan utama sejumlah nelayan pesisir di Desa Tangnga-tangnga, Kecamatan Tinambung, Polewali Mandar (Polman). Namun kini, ikan itu sudah jarang dijumpai di pasar-pasar tradisional seperti di Kecamatan Tinambung, Wonomulyo hingga ke Majene.
Hal itu disebabkan, ikan yang dikenal oleh Masyarakat Mandar sebagai Bau Manurung (Ikan Keramat-red) itu, telah bernilai ekspor.
Harga yang mencapai Rp37.000 per-kilogram, membuat para nelayan lebih memilih menjual hasil tangkapannya kepada tengkulak, ketimbang menjualnya di pasar dengan harga yang lebih murah.
Razak (63), seorang nelayan ikan layur mengungkapkan, meski demikian harga itu masih dinilai fluktuatif, Sebab, harga per-kilogramnya kadang dibawah dari Rp37.000, tergantung banyaknya hasil tangkapan nelayan secara umum.
"Kalau lagi banyak yang dapat, kadang harganya langsung turun. Sebaliknya, kalau lagi jarang biasa juga langsung mahal," ungkap Razak, Jumat (6/1/17).
"Tapi biar begitu, kami para nelayan masih tetap untung daripada dijual di pasar," imbuhnya. (tfk)