Bandara Sumarorong, Antara Kebanggaan dan Beban Daerah
https://www.fokusmetrosulbar.com/2017/01/bandara-sumarorong-antara-kebanggaan.html
Mamasa, fokusmetosulbar.com - Satu-satunya kabupaten di Sulawesi Barat yang saat ini telah memiliki bandara sendiri adalah kabupaten Mamasa. Ini istimewa, mengingat posisi geografis Mamasa berada di pegunungan. Bandara Sumarorong merupakan bandara kedua yang dibangun dalam wilayah Sulbar sejak daerah ini terbentuk.
Kehadiran bandara di Mamasa dengan harapan akan semakin memajukan daerah namun sayang bandara tidak beroperasi secara normal.
Pantauan, Sabtu (14/1/17) tidak ada aktifitas berarti, bahkan tak satupun maskapai yang memarkirkan armadanya dilokasi bandara. Kondisi bandara yang indah tersebut nampak lengang, tak ada kegiatan layaknya aktifitas sebuah bandara.
Satu-satunya petugas bandara dilokasi yang dapat dimintai keterangan adalah Herman Bamba, petugas navigasi udara (Airnav) Indonesia Bandara Sumarorong.
Menurutnya, salah satu penyebab lumpuhnya aktifitas penerbangan akibat belum adanya maskapai yang bersedia mengambil rute dari bandara dan ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.
"Kami sudah mencoba untuk melobi maskapai, tapi tentunya maskapai juga mempertimbangkan load sector, paling tidak itu akan menutupi biaya operasional maskapai. Karena bagaimanapun juga meskipun maskai mendapatkan subsidi, tentu mereka juga mencari profit," ucapnya.
Selama ini, pihak bandara telah berkali-kali meminta konstribusi dari Pemda minimal mengajak masyarakat untuk menggunakan fasitas itu. "Kitakan juga sudah punya fasilitas angkutan udara, sehingga harusnya Pemda minimal SKDP dalam menggunakan perjalanan dinasnya memberikan contoh untuk menggunakan fasilitas ini," ungkap Herman.
Ia mengatakan intinya pihak bandara sudah sering melayangkan surat untuk meminta bantuan Pemda karena selama ini pesawat lebih banyak kosongnya saat terbang. "Kita sangat berharap Pemda dapat mempublikasikan bandara ini," harapnya.
Ia menambahkan 90 persen petugas bandara masih honor dan pengendaian operasional bandara masih dikendalikan bandara induk yakni bandara Tampa' Padang Mamuju karena status bandara Sumarorong masih sebatas satuan kerja dari bandara tersebut.
Sebagai informasi, sebelumnya telah ada dua maskapai yang coba mengambil rute dari bandara Sumarorong yaitu maskapai Aviastar dan Susi Air. Jenis pesawat yang dioperasikan adalan twin otter dengan kapasitas 16 seat.(klp)
Kehadiran bandara di Mamasa dengan harapan akan semakin memajukan daerah namun sayang bandara tidak beroperasi secara normal.
Pantauan, Sabtu (14/1/17) tidak ada aktifitas berarti, bahkan tak satupun maskapai yang memarkirkan armadanya dilokasi bandara. Kondisi bandara yang indah tersebut nampak lengang, tak ada kegiatan layaknya aktifitas sebuah bandara.
Satu-satunya petugas bandara dilokasi yang dapat dimintai keterangan adalah Herman Bamba, petugas navigasi udara (Airnav) Indonesia Bandara Sumarorong.
Menurutnya, salah satu penyebab lumpuhnya aktifitas penerbangan akibat belum adanya maskapai yang bersedia mengambil rute dari bandara dan ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.
"Kami sudah mencoba untuk melobi maskapai, tapi tentunya maskapai juga mempertimbangkan load sector, paling tidak itu akan menutupi biaya operasional maskapai. Karena bagaimanapun juga meskipun maskai mendapatkan subsidi, tentu mereka juga mencari profit," ucapnya.
Selama ini, pihak bandara telah berkali-kali meminta konstribusi dari Pemda minimal mengajak masyarakat untuk menggunakan fasitas itu. "Kitakan juga sudah punya fasilitas angkutan udara, sehingga harusnya Pemda minimal SKDP dalam menggunakan perjalanan dinasnya memberikan contoh untuk menggunakan fasilitas ini," ungkap Herman.
Ia mengatakan intinya pihak bandara sudah sering melayangkan surat untuk meminta bantuan Pemda karena selama ini pesawat lebih banyak kosongnya saat terbang. "Kita sangat berharap Pemda dapat mempublikasikan bandara ini," harapnya.
Ia menambahkan 90 persen petugas bandara masih honor dan pengendaian operasional bandara masih dikendalikan bandara induk yakni bandara Tampa' Padang Mamuju karena status bandara Sumarorong masih sebatas satuan kerja dari bandara tersebut.
Sebagai informasi, sebelumnya telah ada dua maskapai yang coba mengambil rute dari bandara Sumarorong yaitu maskapai Aviastar dan Susi Air. Jenis pesawat yang dioperasikan adalan twin otter dengan kapasitas 16 seat.(klp)