Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Jadi Soal di Majene

Majene, fokusmetrosulbar.com- Hasil evaluasi Ikatan Bidan Indoensia (IBI) Cab Majene menyebut angka kematian ibu, bayi dan balita masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah khususnya bagi tenaga kesehatan di Kabupaten Majene. Sesuai data desember tahun 2016 jumlah kematian bayi mencapai 62 orang, balita 77 orang dan ibu 8 orang.

Kepala dinas kesehatan Majene Nurwana Katta mengatakan, penanganan masalah kematian ibu, bayi dan balita masih menjadi program prioritas, bukan hanya di Majene saja namun secara nasional. Untuk itu ia berharap kerja sama seluruh pihak termasuk IBI, PKK untuk sama sama memantau kondisi para ibu baik yang usia subur, hamil dan sebagaianya agar kedepan potensi kematian bisa di antisipasi dan ditekan jumlahnya.

“PKK dan para bidan inilah yang di harapkan kerjasamanya, untuk sama-sama ikut terlibat memantau seperti apa kondisi kesehatan masing-masing ibu, anak dan balita di lingkunganya,” terang Nurwana saat acara evaluasi program (IBI) cabang Majene, Rabu (25/1) di kantor dinas kesehatan Majene.

Selain membahas masalah kematian ibu, bayi dan balita, pada evaluasi (IBI) Cab Majene ini, juga disampaikan masalah kesejahteraan para bidan di Majene, khususnya yang berstatus honorer dan sukarela. Untuk bidan yang berstatus honorer ungkapnya, tidak semua memiliki SK Bupati yang gaji dan tunjangannya dibebankan pada APBD. Selain itu untuk bidan dengan status sukarela gaji dibebankan pada anggaran kapitasi yang ada di setiap Puskesmas dan hal tersebut tergantung dari kinerja bidan bersangkutan. Ketua IBI Hasriati berharap, agar pemerintah kabupaten Majene juga mengakomodir SK bagi bidan sukarela sehingga kedepan masalah kesejateraan bidan mendapat perhatian yang cukup.

Menanggapi hal itu, Bupati Majene, H. Fahmi Massiara yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, akan mengkaji lagi segala masukan dan harapan dari para bidan khususnya masalah kesejahteraan. Fahmi mengatakan segara akan meminta masukan Dinas Kesehatan, soal bagaimana dan seperti apa solusi yang tepat agar profesi bidan di Majene dapat terbina dengan baik.

"Bidan ini tulang punggung tenaga kesehatan khsusunya bagi para ibu dan anak, tentu kami akan berupaya mencarikan solusi yang tepat khususnya terkait kesejahteraan para bidan di Majene,” terang Fahmi.

Sementara itu Jumlah bidan di kabupaten Majene baik yang berstatus PNS, PTT, honorer dan sukarela mencapai 306 orang. Dengan rincian gaji Rp 5,9 juta untuk bidan PTT yang berlokasi di daerah terpencil, Rp 4,5 juta di daerah terpencil namun masih bisa di jangakau dan Rp 2,3 juta untuk daerah biasa. (hms_anugrah/har)

Related

MAJENE 7792515704028018153

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item