Tujuh Kapal Nelayan Ditangkap, Kapolres Bantah Penembakan dan Minta Duit
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/12/tujuh-kapal-nelayan-ditangkap-kapolres.html
Foto Ilustrasi (sumber: internet) |
Penangkapan kapal nelayan itu bermula dari laporan pemerintah desa setempat, yang mengaku tak rela wilayahnya digarap nelayan asing tanpa mendapat izin. Karena tak mau wilayahnya digarap, pemerintah setempat melaporkan ke pihak kepolisian agar para nelayan ditangkap karena alasan meresahkan masyarakat desa yang lahannya digarap nelayan dari luar.
Peristiwa tersebut diungkap Lukman, warga Rangas yang merupakan kerabat dari salah satu nelayan yang turut terjaring dalam penangkapan polisi.
"Ada tujuh kapal yang ditangkap, polisi juga sempat mengeluarkan tembakan peringat, jadi mereka (para nelayan-red) sangat takut," terang Lukman.
Dihubungi via telpon seluler, Lukman juga mengatakan, para nelayan asal lingkungan Rangas Majene itu sempat dimintai uang oleh oknum petugas kepolisian, namun karena mereka tidak bawa uang maka surat-surat kapalnya ditahan.
Menanggapi hal itu, Kapolres Mamuju AKBP Sonny Mahar Budi Adityarwan angkat bicara. Kata Sonny, penahanan ketujuh kapal nelayan Majene tersebut memang benar. Saat itu telah terjadi patroli oleh Polairud Polres Mamuju dan mengamankan nelayan tersebut karena meresahkan masyarakat setempat. Namun kata Sonny, tidak ada tindakan penembakan apalagi minta uang oleh oknum Polairud Polres Mamuju terhadap para nelayan.
"Tidak ada penembakan, apalagi permintaan duit. Mala mereka (para nelayan itu-red) justru menawarkan uang agar penahanan kapalnya dihentikan," kata Sonny, Jum'at (16/12).
Dikatakan Sonny, saat disergap, para nelayan hendak melarikan diri sehingga polisi memang sempat mengeluarkan tembakan peringatan.
"Ada dua kapal yang tidak punya dokumen, saat ditahan dan akan dimintai keterangan di Pos, mala akan kabur, jadi anggota keluarkan tembakan peringatan," terangnya.
Untuk langkah selanjutnya lanjut Sonny, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Majene untuk menyelesaikan hal itu.
"Insyah Allah pasti ada jalan keluarnya, saya kira ini hanya miskomunikasi saja," tutupnya.(har)