Ridwan Alimuddin-Rasman Pimpin AJI Kota Mandar

MAJENE, FMS - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) wilayah III menggelar Konferensi Kota (Konferta) yang ke III, di Gedung Stikes Bina Bangsa Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) Sabtu (17/12/16).

Sebelum masuk pemilihan lebi awal dilakukan verifikasi anggota lama maupun anggota baru, dilanjutkan penyampaian Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) oleh ketua AJI Kota Mandar dan pemilihan ketua AJI Kota Mandar baru untuk periode 2017-2019.

Acara dihadiri Sekjen AJI Indo, Arfi Bambani, Kordinator Wilayah Sulawesi Indonesia Timur, Jufriadi, Wakil Bupati Majene, Lukman, Sudirman Samual, Ketua AJI Kota Mandar, Edi Junaedi mantan pengurus AJI, mewakili Kapolres dan Dandim Majene.

Acara dibuka oleh ketua AJI Kota Mandar, Sudirman Samual didampingi Edi Junaedi yang juga mantan pengurus AJI. Sudirman memulai sambutannya, AJI Kota Mandar dibentuk berdasarkan kondisi Sulbar yang terpisah cukup jauh dari tiap kabupaten dan dinilai tidak  strategis. Nama AJI Mandar kata Sudirman, diberikan berdasarkan hasil keputusan bersama pada awal pembentukannya tahun 2009.

"Namanya AJI Kota Mandar karena waktu itu, tidak boleh memakai nama Provinsi dan Kabupaten maka jadilah demikian," ujar Sudirman.

Acara kemudian dilanjutakan dengan memverifikasi anggota lama yang masih aktif dan yang sudah tidak aktif lagi di dunia jurnalistik demi memvalidkan data. Selain itu, anggota yang baru mendaftar, juga diverifikasi yang kemudian dipersilahkan disanggah anggota lain apabila ada anggota yang dianggap melanggar kode etik.

Namun kondisi demikian, menghasilkan beberapa asumsi dari anggota AJI lainnya yang dinilai tidak mempercayakan pada AJI senior yang merekomendasikan. Meskipun sejumlah permasalahan yang dimungkinkan akan timbul pada anggota baru jika kelak menjadi anggota AJI.

"Saya rasa, permasalahan di lapangan nanti oleh oknum wartawan tertentu, perlu bertanggung jawab dengan masalahnya sendiri," ujar Ali Mukhtar, anggota AJI senior.

Arfi Bamabani Sekjen AJI, kemudian membuka Komferta secara resmi, diawal sambu
Arfi Sekjen AJI, kemudian membuka Komferta secara resmi, diawal sambutannya, Arfi memaparkan bahwa jurnalis sekarang menghadapi tantangan seperti di Media Sosial (Medsos). Dirinya menyayangkan, para jurnalis sekarang ini kadang ada yang mengutip melalui Medsos tanpa ada komfirmasi atau klarifikasi ke pihak terkait.

"Jurnalis itu bekerja bagaikan rel, seiring tapi tidak pernah bertemu, jika kita mengutip sebuah sumber mennyangkut statmentnya dengan yang lain maka itu perlu dikomfirmasi. Hal itu dapat menghindarkan kita dari kriminalisasi pemberitaan," kata Arfi yang juga Wapemred di salah satu media online Nasional.

Dia mengatakan bahwa biasa ada media online yang memberitakan secara sepihak. Jurnalis perlu koreksi diri dalam bekerja.

Sekjen AJI berharap kedepan lebih ditingkatkan dari segi ke organisasian, sebab sebelumnya masih jarang kegiatan dilaksanakan. Olehnya itu, melalui pemilihan pengurus AJI baru, dirinya berharap agar dapat mengemban amanah itu kedepan. Hal lainnya, seperti persoalan penegakan etika juga diharapkan lebih baik lagi kedepan.  

"Bagaimana caranya agar teman teman dapat mengoreksi diri dan tetap menjunjung tinggi etika AJI," harapnya.

Acara yang dilakukan tiap 3 tahun sekali itu, kemudian dilanjutkan  pemilihan ketua AJI Kota Mandar untuk  tahun 2017-2019. Dipandu Farhanuddin mantan Sekretaris AJI Kota Mandar periode 2009.

Pemilihan dilaksanakan dengan voting tertutup dan berjalan dua kali lantaran hasil pertama dilakukan penyaringan suara terbanyak. Hasil pemilihan kemudian menghasilkan Muhammad Ridwan Alimuddin sebagai ketua bersama Rasman Abdul Rahman sebagai sekretaris. (tfk)

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item