Pasar Lembang Majene Dinilai Mubazir, Ini Komentar Kadis
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/12/pasar-lembang-majene-dinilai-mubazir.html
Hj. Hasdinar, SE (foto: dok FMS) |
Dikatakan Anwar, bahwa proses pembangunan Pasar Lembang hanyalah program menghabiskan anggaran. Menurutnya, proyek tersebut dikerjakan mendadak dan tidak melalui survei ataupun kajian yang baik sehingga terkesan mubazir.
"Saya melihat itu hanya untuk menghabiskan anggaran saja, tidak dikaji asas manfaatnya," kata Anwar Hakim kepada wartawan, Rabu (28/12) di Majene.
Memang, sudah setahun lamanya proses pembangunan Pasar Lembang itu telah rampung, namun hingga kini belum juga difungsikan. Karena itu bagi aktivis anti korupsi, Anwar Hakim, diduga adanya kongkalikong kepentingan antara Pemda dan Pemerintah Pusat untuk melakukan pembangunan pasar Lembang Kecamatan Banggae Timur Majene itu.
Foto Pasar Lembang Majene depan (foto: dok FMS) |
"Kita belum fungsikan karena masih ada pembangunan pasar baru, yang lokasinya sangat dekat dari situ. Ada di belakang," terang Hasdinar.
Dijelaskan Hasdinar, bahwa Pasar Lembang yang sudah diserahterimakan pihak ketiga ke Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Majene, lokasinya berada di depan, sangat dekat dengan Jalan Poros Majene-Polman, sedangkan di belakang sedang dibangun pasar baru, yang merupakan kelanjutan proyek tersebut.
"Pasar yang di depan itu kan diperuntukkan untuk jualan makanan oleh-oleh khas Mandar. Makanya kita khawatir akan terganggu karena masih ada pekerjaan proyek pasar baru di belakang," ungkapnya.
Sampai saat ini lanjutnya, sudah banyak warga yang mengajukan permohonan untuk jualan di Pasar tersebut, namun untuk sementara ditunda karena khawatir makanan siap santap yang akan dijual tercemar oleh debu dan asap kendaraan proyek yang keluar masuk pasar.
"Kalau kita buka sekarang, maka kita khawatirkan makanan jualan mereka kasian jadi kotor karena kendaraan proyek pembangunan pasar belakang sedang keluar masuk bawa bahan meterial," imbuh Hj.Hasdinar, SE. (har)