Mediasi Dengan Polisi, Warga Buttu Pamboang Akhirnya Buka Palang Jalan Menuju Tower

Warga desa Buttu buka palang jalan (foto: dok FMS)  

MAJENE, FMS- Banyaknya isu yang muncul di berbagai daerah yang menyatakan bahwa keberadaan Menara Telekomunikasi (Tower) dapat berdampak negatif terhadap masyarakat, diduga menjadi pemicu penolakan pembangunan menara Tower di Desa Buttu Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene.

Resistensi dan daya tolak dari masyarakat itu, disebabkan isu kesehatan seperti dampak buruk radiasi, anemia dan sebagainya. Hal itu dikatakan oleh Kadiv Humas Polda Sulbar, Mashura, Jum'at (23/12) via rilisnya yang diterima redaksi fokusmetrosulbar.com, pukul 15.25 Wita.

Selain itu, informasi sepihak yang diterima warga, seperti isu keselamatan, hingga pemerataan sosial menjadi alasan warga sempat memblokade jalan menuju pembangunan Tower di Desa Buttu Pamboang itu.

Foto Tower Telekomunikasi desa Buttu (dok FMS) 

Merespon hal itu, Polisi melalui Bhabinkamtibmas di wilayah Desa Buttu, Aipda Muh. Syukur, bersama Bripka Hatman yang dibantu aparat setempat melakukan mediasi dengan pihak warga yang memalang (menutup) jalan menuju lokasi Tower.

Salah seorang warga yang pertama kali melakukan blokade, Abd. Razak, beserta sejumlah masyarakat Buttu lainnya akhirnya sukses diyakinkan akan sisi positif pembangunan menara telekomunikasi tersebut.

"Pemalangan pada jalur lokasi tower akhirnya menemui titik terang dengan membuka kembali jalur akses pembangunan tower," kata Mashura dalam rilisnya.

Pembukaan palang tersebut dilakukan langsung oleh Abd. Razak bersama warga lainnya didampingi oleh Bahabinkamtibmas sebagai bentuk persetujuan dilakukannya pembangunan Tower Desa Buttu.

Dalam pesannya Polisi Bahabinkamtibmas meyakinkan masyarakat bahwa fungsi Tower sangat berpengaruh besar pada kelancaran komunikasi meskipun ada dampak kecil dari hal tersebut, tetapi bila bisa disikapi dengan baik tidak akan terjadi dampak yang buruk.(har)