Kembangkan Potensi Seni, PPGTM Klasis Tawalian Helat Lomba Vocal Group
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/11/kembangkan-potensi-seni-ppgtm-klasis.html
MAMASA, FMS - Untuk mengembangkan potensi seni suara yang dimiliki pemuda-pemudi gereja, Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa (PPGTM) Jemaat Tawalian mengadakan kegiatan lomba vokal grup antar Jemaat/Klasis se-Gereja Toraja Mamasa (GTM) dengan tema bersaksi melalui pujian.
Kegiatan yang ini dilaksanakan di gedung gereja Jemaat Tawalian, Jumat (25/11/16) itu akan dihelat selama dua hari.
Acara diawali dengan ibadah bersama. Penatua Jhon Bataragoa yang mewakili Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GTM, dalam khotbahnya menyampaikan sebagai orang beriman, sudah sebuah keharusan untuk memuji Tuhan.
"Memang kita harus berlomba-lomba memuji Tuhan, berlomba-lomba untuk mem
berikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan," ucapnya.
Namun Ia mengingatkan agar pujian yang dilantunkan harus sungguh-sungguh lahir dari hati yang terdalam.
"Pujian hendaknya bukan hanya di mulut saja, tapi lahir dari ketulusan hati," kata Jhon.
Sementara itu dalam sambutannya, Sekretaris Umum PPGTM Fiktor Parantang memberikan apresiasi yang tinggi atas keberanian dan kerja keras PPGTM Klasis Tawalian karena mampu melaksanakan kegiatan dengan skala besar.
"Kegiatan ini tidak mudah dilaksanakan, namun dengan kerja keras hal tersebut dapat terwujud. Dengan diadakannya kegiatan ini, menunjukkan bahwa kita (PPGTM, red) punya potensi besar dan ini adalah sebuah gebrakan yang luar biasa. Saya harap kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap tahun," katanya.
Ia juga mengajak pemuda untuk mulai merubah pola pikir lama dengan lebih berani berfikir kreatif. "Kita ini besar, kita punya banyak potensi yang dapat dikembangkan jika kita bersatu. Kalau perlu orang akan datang dan belajar ke PPGTM," ajaknya.
Menyikapi fenomena ancaman kebhinekaan yang marak akhir-akhir ini, Fiktor mengimbau pemuda-pemudi gereja untuk tidak menutup mata terhadap kondisi bangsa dan daerah saat ini. "Mari kita mendoakan keutuhan dan kebaikan bangsa dan daerah kita, jangan terprovokasi dengan isu-isu profokatif yang akan memecah belah kerukunan bangsa. Tetaplah jadi teladan, menjadi terang dan garam dimasyarakat," imbaunya.
Bupati Mamasa yang diwakili Staf Ahli Yesaya Albert menyebut, Tawalian salah satu gudang orang-orang yang bertalenta seni. Bahkan sebelum Kabupaten Mamasa terbentuk para seniman dari Tawalian sudah ada yang berkiprah sampai tingkat nasional.
"Makanya kegiatan semacam ini perlu banyak dilakukan termasuk pengaktifan sanggar-sanggar seni yang ada," tuturnya.
Banyak orang akan datang dan berbelanja disini, itu dampaknya baik. Dan yang lebih penting lagi adalah dampak persekutuan akan muncul jika anak-anak Tuhan rajin berkumpul dan memuji," jelas Albert.
Acara pembukaan tersebut dimeriahkan penampilan karya seni berupa tari-tarian serta vocal group PPGTM kkasis Tawalian.Nampak hadir diantara tamu undangan seperti mantan bupati kedua Mamasa Obednego Depparinding, ketua KPUD Mamasa Suryani Dellumaja, dan sejumlah tokoh gereja dan tokoh masyarakat lainnya. Juri dalam kegiatan tersebut merupakan praktisi seni suara yang profesional dibidangnya. (kedi)
Kegiatan yang ini dilaksanakan di gedung gereja Jemaat Tawalian, Jumat (25/11/16) itu akan dihelat selama dua hari.
Acara diawali dengan ibadah bersama. Penatua Jhon Bataragoa yang mewakili Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GTM, dalam khotbahnya menyampaikan sebagai orang beriman, sudah sebuah keharusan untuk memuji Tuhan.
"Memang kita harus berlomba-lomba memuji Tuhan, berlomba-lomba untuk mem
berikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan," ucapnya.
Namun Ia mengingatkan agar pujian yang dilantunkan harus sungguh-sungguh lahir dari hati yang terdalam.
"Pujian hendaknya bukan hanya di mulut saja, tapi lahir dari ketulusan hati," kata Jhon.
Sementara itu dalam sambutannya, Sekretaris Umum PPGTM Fiktor Parantang memberikan apresiasi yang tinggi atas keberanian dan kerja keras PPGTM Klasis Tawalian karena mampu melaksanakan kegiatan dengan skala besar.
"Kegiatan ini tidak mudah dilaksanakan, namun dengan kerja keras hal tersebut dapat terwujud. Dengan diadakannya kegiatan ini, menunjukkan bahwa kita (PPGTM, red) punya potensi besar dan ini adalah sebuah gebrakan yang luar biasa. Saya harap kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap tahun," katanya.
Ia juga mengajak pemuda untuk mulai merubah pola pikir lama dengan lebih berani berfikir kreatif. "Kita ini besar, kita punya banyak potensi yang dapat dikembangkan jika kita bersatu. Kalau perlu orang akan datang dan belajar ke PPGTM," ajaknya.
Menyikapi fenomena ancaman kebhinekaan yang marak akhir-akhir ini, Fiktor mengimbau pemuda-pemudi gereja untuk tidak menutup mata terhadap kondisi bangsa dan daerah saat ini. "Mari kita mendoakan keutuhan dan kebaikan bangsa dan daerah kita, jangan terprovokasi dengan isu-isu profokatif yang akan memecah belah kerukunan bangsa. Tetaplah jadi teladan, menjadi terang dan garam dimasyarakat," imbaunya.
Bupati Mamasa yang diwakili Staf Ahli Yesaya Albert menyebut, Tawalian salah satu gudang orang-orang yang bertalenta seni. Bahkan sebelum Kabupaten Mamasa terbentuk para seniman dari Tawalian sudah ada yang berkiprah sampai tingkat nasional.
"Makanya kegiatan semacam ini perlu banyak dilakukan termasuk pengaktifan sanggar-sanggar seni yang ada," tuturnya.
Banyak orang akan datang dan berbelanja disini, itu dampaknya baik. Dan yang lebih penting lagi adalah dampak persekutuan akan muncul jika anak-anak Tuhan rajin berkumpul dan memuji," jelas Albert.
Acara pembukaan tersebut dimeriahkan penampilan karya seni berupa tari-tarian serta vocal group PPGTM kkasis Tawalian.Nampak hadir diantara tamu undangan seperti mantan bupati kedua Mamasa Obednego Depparinding, ketua KPUD Mamasa Suryani Dellumaja, dan sejumlah tokoh gereja dan tokoh masyarakat lainnya. Juri dalam kegiatan tersebut merupakan praktisi seni suara yang profesional dibidangnya. (kedi)