Keluarga Korban Kapal Tenggelam di Batam Minta Jenazah Dipulangkan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/11/keluarga-korban-kapal-tenggelam-di.html
POLMAN, FMS - Naas dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Rabu 2 November lalu, kapal yang mengangkut warga Indonesia dari Malaysia mengalami kecelakaan di Batam kepulauan Riau dan menewaskan puluhan penumpang termasuk Saparuddin (32) warga Desa Batetangnga.
Kepulangan Saparuddin dari Johor Malaysia ini untuk menghadiri acara pernikahan kakaknya di Jalan Passembarang Desa Batetangnga, namun pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa kapal yang digunakan korban mengalami kecelakaan.
Kakak korban Rustan mengungkapkan, bahwa awalnya kabar tentang kejadian yang dialami adiknya tersebut di dengar dari mulut ke mulut dan melalui media sosial (Facebook) serta melihat berita di televisi.
"Awalnya kabar ini dari teman teman yang melihat berita ini di facebook, namun sampai saat ini kami dari pihak keluarga belum menerima kabar resmi dari pemerintah setempat. Kami berharap kepada pemerintah terkait agar jenazahnya dapat dipulangkan secepatnya," tutur Rustan, Jumat (4/11/2016).
Korban bersama istrinya bekerja di Malaysia sudah 6 tahun lamanya. Saparuddin meninggalkan seorang istri bernama Harbi dua orang putri yakni Nurasiah 11 tahun dan Nurain 3 tahun dan tinggal bersama tantenya di Desa Kalimbua Kecamatan Tapango .(Mjr)
Rabu 2 November lalu, kapal yang mengangkut warga Indonesia dari Malaysia mengalami kecelakaan di Batam kepulauan Riau dan menewaskan puluhan penumpang termasuk Saparuddin (32) warga Desa Batetangnga.
Kepulangan Saparuddin dari Johor Malaysia ini untuk menghadiri acara pernikahan kakaknya di Jalan Passembarang Desa Batetangnga, namun pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa kapal yang digunakan korban mengalami kecelakaan.
Kakak korban Rustan mengungkapkan, bahwa awalnya kabar tentang kejadian yang dialami adiknya tersebut di dengar dari mulut ke mulut dan melalui media sosial (Facebook) serta melihat berita di televisi.
"Awalnya kabar ini dari teman teman yang melihat berita ini di facebook, namun sampai saat ini kami dari pihak keluarga belum menerima kabar resmi dari pemerintah setempat. Kami berharap kepada pemerintah terkait agar jenazahnya dapat dipulangkan secepatnya," tutur Rustan, Jumat (4/11/2016).
Korban bersama istrinya bekerja di Malaysia sudah 6 tahun lamanya. Saparuddin meninggalkan seorang istri bernama Harbi dua orang putri yakni Nurasiah 11 tahun dan Nurain 3 tahun dan tinggal bersama tantenya di Desa Kalimbua Kecamatan Tapango .(Mjr)