Guru Harus Mengajar Sesuai Disiplin Ilmu, Sudirman : Jangan Tak Ada Rotan Akarpun Jadi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/11/guru-harus-mengajar-sesuai-disiplin.html
MAMASA, FMS - Banyaknya persoalan pendidikan yang terjadi di Mamasa, khususnya ditingkat SMA/SMK mengundang reaksi anggota DPRD Sulbar, H. Sudirman.
Problem pendidikan di Bumii Kondosapa Itu terungkap saat anggota komisi IV DPRD Sulbar melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Mamasa dan berdialog dengan sejumlah kepala sekolah SMA/SMK se Mamasa di ruang pola kantor bupati, Rabu (3/11/16).
Ia mengaku akan mengupayakan membantu Mamasa memperjuangkan anggaran pendidikan di provinsi. "Estimasi saya untuk kebutuhan anggaran pendidikan Mamasa melalui APBD Provinsi itu sebesar Rp20 miliar, inipun hanya untuk menjawab unek-unek yang ada namun bukan menyelesaikan keseluruhan persoalan," katanya.
Khusus untuk memenuhi kebutuhan guru bidang studi di SMA/SMK, Ia menekankan pentingnya profesionalisme sesuai bidang ilmu masing-masing guru.
"Kan tidak mungkin guru otomotif ngajar bahasa. Karema itu, kami nanti akan mengusulkan agar setiap sekolah mengirim 2-3 orang gurunya tiap tahun untuk mengikuti pelatihan-pelatihan profesi. Jangan seperti sekarang, tidak ada rotan akarpun jadi dalam artian satu guru mengajar beberapa bidang studi," ucap Sudirman.
Terkait kekurangan guru akan dikomunikasikan dengan dinas pendidikan untuk mengupayakan penyebaran guru-guru bidang studi ke semua pelosok, sehingga guru tidak hanya bertumpuk di kota.
Wakil Ketua Komisi IV DPRS Sulbar mengingatkan dinas terkait agar menyediakan data yang valid tentang kebutuhan pendidikan Mamasa, sehingga bisa dialokasikan anggaran yang proporsional.
"Seperti SMK Pariwisata yang dibangun dengan anggaran Rp2 miliar melalui APBD provinsi, awalnya kita bangga 4 tahun kedepan Mamasa sudah bisa hasilkan SDM dibidang pariwisata tapi nyatanya masih omong doang sehingga anggaran itu mubassir," bebernya.
Diakhir pembicaraan, legislator asal Mamasa itu menginformasikan adanya anggaran tahun 2016 ini lewat Dana Investasi Daerah (DID) sebesar Rp42 miliar dari pusat dan dibagi ke tiap kabupaten, termasuk Mamasa.
"Alokasi anggaran pendidikan untuk Mamasa melalui DID itu sebesar Rp9 miliar dan itu untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana sekolah," infonya.(Kedi)
Problem pendidikan di Bumii Kondosapa Itu terungkap saat anggota komisi IV DPRD Sulbar melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Mamasa dan berdialog dengan sejumlah kepala sekolah SMA/SMK se Mamasa di ruang pola kantor bupati, Rabu (3/11/16).
Ia mengaku akan mengupayakan membantu Mamasa memperjuangkan anggaran pendidikan di provinsi. "Estimasi saya untuk kebutuhan anggaran pendidikan Mamasa melalui APBD Provinsi itu sebesar Rp20 miliar, inipun hanya untuk menjawab unek-unek yang ada namun bukan menyelesaikan keseluruhan persoalan," katanya.
Khusus untuk memenuhi kebutuhan guru bidang studi di SMA/SMK, Ia menekankan pentingnya profesionalisme sesuai bidang ilmu masing-masing guru.
"Kan tidak mungkin guru otomotif ngajar bahasa. Karema itu, kami nanti akan mengusulkan agar setiap sekolah mengirim 2-3 orang gurunya tiap tahun untuk mengikuti pelatihan-pelatihan profesi. Jangan seperti sekarang, tidak ada rotan akarpun jadi dalam artian satu guru mengajar beberapa bidang studi," ucap Sudirman.
Terkait kekurangan guru akan dikomunikasikan dengan dinas pendidikan untuk mengupayakan penyebaran guru-guru bidang studi ke semua pelosok, sehingga guru tidak hanya bertumpuk di kota.
Wakil Ketua Komisi IV DPRS Sulbar mengingatkan dinas terkait agar menyediakan data yang valid tentang kebutuhan pendidikan Mamasa, sehingga bisa dialokasikan anggaran yang proporsional.
"Seperti SMK Pariwisata yang dibangun dengan anggaran Rp2 miliar melalui APBD provinsi, awalnya kita bangga 4 tahun kedepan Mamasa sudah bisa hasilkan SDM dibidang pariwisata tapi nyatanya masih omong doang sehingga anggaran itu mubassir," bebernya.
Diakhir pembicaraan, legislator asal Mamasa itu menginformasikan adanya anggaran tahun 2016 ini lewat Dana Investasi Daerah (DID) sebesar Rp42 miliar dari pusat dan dibagi ke tiap kabupaten, termasuk Mamasa.
"Alokasi anggaran pendidikan untuk Mamasa melalui DID itu sebesar Rp9 miliar dan itu untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana sekolah," infonya.(Kedi)