Soal Isu Selingkuhi Wanita, Kepala Bappeda Tidak Terima Disemprot Sekkab Matra
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/10/soal-isu-selingkuhi-wanita-kepala.html
PASANGKAYU, FMS - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Matra, Firman, mengaku geram dengan tingkah laku Sekretaris Kabupaten (Sekkab)) Matra, HM. Natsir.
Masalah, dengan tanpa dasar Sekda Mamuju Utara ini melemparkan tuduhan tidak mendasar yang dialamatkan pada diri Firman yakni tentang perselingkuhan, sebelumnya Sekkab Matra (HM. Natsir) disebut "marah-marah" dan menyerang Firman.
Saat itu ketika berada di Bandara Cengkareng Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut pengakuan Firman, marahnya Sekda Matra, lantaran tuduhan perselingkuhannya dengan "beberapa" wanita.
"Dia marah-marah pada saya. Katanya saya ini menuduh dia (Sekkab red) berselingkuh dengan beberapa wanita. Itu tidak bisa saya terima, karena tidak pernah saya menuduhnya," kata Firman, Kamis (20/10) di Pasangkayu Matra.
Selain itu, Firman juga tidak terima karena dituding mengajak wartawan untuk mengungkap kasus ini. Padahal Firman mengaku sama sekali tidak pernah mengungkit persoalan ini pada siapa pun, apalagi kepada wartawan.
"Saya heran melihat tingkahlaku dia (HM. Natsir-red) karena dia langsung menyerang dengan tuduhan macam-macam. Padahal itu semua tidak benar. Dia menuding saya akomodir wartawan untuk ungkap kasus skandal yang diduga melibatkan banyak perempuan," kata Firman keheranan saat dikonfirmasi via ponsel miliknya.
Selain Firman, Andi Aswan selaku Sekretaris Pers Matra (Permata) mengaku kecewa terhadap pernyataan Sekda Matra, HM.Natsir. Aswan menilai Sekkab Matra itu telah mengucilkan wartawan.
"Selaku pejabat beliau (HM. Natsir-red) tak patut bicara seperti itu. Kalau memang ada sebaiknya memakai kata oknum, bukan mengeneralisir semua wartawan. Wartawan itu tidak bisa diajak mengungkap kasus untuk kepentingan tertentu, ndak boleh diakomodir untuk kepentingan menjatuhkan orang lain. Berita itu haruslah fakta," kesal Aswan.
Dia menegaskan dirinya tidak pernah bertemu atau berbicara dengan Kepala Bappeda Matra, Firman, sebagaimana yang dituduhkan mantan Kadis PU ini. "Itu fitnah besar yang tidak mendasar. Lagi pula Natsir itu mungkin merasa jabatannya tergoyang jadi bicara sembarang saja," katanya Adwan dengan nada kecewa.
Meski Firman mengaku "diamarahi" saat di Bandara Cengkareng, namun hal itu dibantah oleh Sekkab
Matra, HM. Natsir. Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (20/10), Natsir menjelaskan secara rinci terkait pertemuannya dengan kepala Bappeda Matra, Firman. Ia beralasan apa yang terjadi di Bandara Internasional Sukarno-Hatta, Cengkareng, Rabu (19/10) itu hanya pertemuan biasa dan sangat kontradiktif apa yang dia (Firman- red) ceritakan.
"Kami hanya bertemu biasa dan tidak ada istimewa. Cerita dan salaman tidak ada yang lebih. Terlalu mengada kalau dia katakan saya menyerang dia dengan kata-kata. Saya justru bertanya baik-baik soal ketidakcocokan soal TAPD (tim anggaran pemda)," jelas Natsir.
Dia juga mengakui banyak yang ingin memojokkan dirinya dengan berbagai dalih. "Saya ini seperti selebriti saja, karena selalu saja ada yang mau memojokkan dengan isu yang tidak jelas kebenarannya," aku mantan penjabat Bupati Matra ini merendah.
Untuk memperjelas semuanya, Natsir siap dikonfrontir dengan Firman. Karena dia kwatirkan jangan sampai ini jadi fitnah. Dia justru berfikir bagaimana caranya seluruh SKPD bisa kompak demi pembangunan Matra. (*AB/Ha)