Poros Nosu-Pana' Tertimbun Longsor
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/10/poros-nosu-pana-tertimbun-longsong.html
MAMASA, FMS - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Mamasa seminggu terakhir menyebabkan longsor dibeberapa tempat. Seperti yang nampak dijalan poros yang menghubungkan tiga desa yakni Desa Mamullu, Desa Tallang Bulawan, dan Desa Manipi.
Sejumlah warga dari ketiga desa bahu membahu menyingkirkan material longsor yang menutupi badan jalan.jika menunggu pemerintah yang turun tangan maka warga yang akan melintasi jalan tersebut akan terhalang sementara tindakan pemerintah belum tentu ada."Kami sudah dua hari ini gotong royong bersihkan jalan, mulai dari kemarin sampai sekarang, ya minimal mobil bisa lancar lewat," ungkap warga, Selasa (25/10/16).
Informasi dari warga, jalan putus total sejak hari minggu lalu. Bahkan pasar di Desa Mamullu tutup karena pedagang tidak berani melintas."Kondisi jalan sudah disampaikan ke pemerintah kabupaten namun belum ada tindak lanjut, sehingga aparat pemerintah desa berinisiatif mengumpulkan warga untuk bekerja bakti," tutur Semuel.
Ia menjelaskan kendala yang dihadapi warga karena dibeberapa titik longsor banyak material batu besar yang sulit disingkirkan sehingga dibutuhkan adalah alat berat.
"Warga kesulitan memindahkan batu besar secara manual. Kami harap pemerintah menurunkan alat berat untuk menyingkirkan lonsoran tersebut," jelas Semuel.
Harga sejumlah kebutuhan pokok melonjak naik secara signifikan. Para pedagang beralasan terpaksa menaikkan harga lantaran biaya yang dikeluarkan tiba ditujuan membengkak karena harus menyewa orang untuk memikul barang dagangan. Pantauan, disepanjang poros Nosu-Pana nampak sejumlah titik longsor menutupi badan jalan, mulai dari batu kecil hingga yang besar. (kedi)
Sejumlah warga dari ketiga desa bahu membahu menyingkirkan material longsor yang menutupi badan jalan.jika menunggu pemerintah yang turun tangan maka warga yang akan melintasi jalan tersebut akan terhalang sementara tindakan pemerintah belum tentu ada."Kami sudah dua hari ini gotong royong bersihkan jalan, mulai dari kemarin sampai sekarang, ya minimal mobil bisa lancar lewat," ungkap warga, Selasa (25/10/16).
Informasi dari warga, jalan putus total sejak hari minggu lalu. Bahkan pasar di Desa Mamullu tutup karena pedagang tidak berani melintas."Kondisi jalan sudah disampaikan ke pemerintah kabupaten namun belum ada tindak lanjut, sehingga aparat pemerintah desa berinisiatif mengumpulkan warga untuk bekerja bakti," tutur Semuel.
Ia menjelaskan kendala yang dihadapi warga karena dibeberapa titik longsor banyak material batu besar yang sulit disingkirkan sehingga dibutuhkan adalah alat berat.
"Warga kesulitan memindahkan batu besar secara manual. Kami harap pemerintah menurunkan alat berat untuk menyingkirkan lonsoran tersebut," jelas Semuel.
Harga sejumlah kebutuhan pokok melonjak naik secara signifikan. Para pedagang beralasan terpaksa menaikkan harga lantaran biaya yang dikeluarkan tiba ditujuan membengkak karena harus menyewa orang untuk memikul barang dagangan. Pantauan, disepanjang poros Nosu-Pana nampak sejumlah titik longsor menutupi badan jalan, mulai dari batu kecil hingga yang besar. (kedi)