Pergi Mencari Batu Ngalo, Kakek Abdul Hamid Pulang Tinggal Jenazah
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/10/pergi-mencari-batu-ngalo-kakek-abdul.html
MAMUJU, FMS - Siapa sangka Minggu 9 oktober 2016 adalah hari terakhir untuk kakek Abdul Hamid T. Iya, rupanya nasib malang telah minimpa lelaki 70 tahun ini. Kakek Abdul Hamid ini telah terseret air luapan sungai Takandeang, siang sekira pukul 14.30 waktu setempat. Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat, naas kakek Abdul Hamid diamuk air bah Sungai Takandeang.
Sirajuddin (47) salah satu keluarga korban mengatakan, Abdul Hamid sebelumnya meninggalkan rumah bertiga dengan Hasan (menantu) dan Padli, cucunya. Ketiga warga desa Limbeng lingkungan Salu Biro kecamatan Tapalang Mamuju ini hendak pergi ke kebun mencari batu ngalo di desa Takandeang.
Pada pukul 14.00 Wita, korban pulang tanpa sepengetahuan cucu dan menantunya. Namun khawatir kondisi cuaca, dimana hujan deras disertai angin kencang, maka Hasan dan Padli menyusulnya ke rumah.
"Hujannya sangat deras, terus angin kencang, khawatir terjadi apa-apa, maka dia disusul oleh cucu dan menantunya, Padli dan Hasan. Namun setiba Padli dan Hasan di rumah, ternyata korban (Abdul Hamid, red) tidak ada. Dia belum sampai padahal semestinya sudah lama tiba," kata Sirajuddin kepada wartawan, Rabu (12/10).
Beberapa jam kemudian, namun kakek Abdul Hamid tak sampai juga ke rumah, akhirnya sanak keluarga melakukan pencarian. Karena cuaca tidak mendukung dan malam tiba, maka pencariaan terpaksa dihentikan.
Keesokan harinya pencarian dilanjutkan kembali, sejumlah warga setempat bersama Tim SAR dan Tagana yang tergabung dari dua kabupaten Mamuju dan Majene turut membantu melakukan pencarian. Bukan hanya dari SAR dan Tagana, pihak kepolisian pun turun tangan.
Sudah dicari di sepanjang sungai dan pantai Tapalang, namun nasib malang korban Abdul Hamid nihil ditemukan. Akhirnya setelah tiga hari kemudian tepatnya pada hari Selasa sore (11/10) sesosok mayat ditemukan di dusun Onang desa Tubo Tengah Kecamatan Tubo Sendana Majene.
"Saat ditemukan kondisi korban sudah sulit dikenali, tapi kami yakin betul itu Pua' (nama panggilan korban), karna ciri-cirinya masih ada. Dia pakai celana yang masih melekat pada korban yang dikenali," sambung Sirajuddin.
Memastikan jenah itu adalah Abdul Hamid, pihak keluarga pun membawanya untuk dikebumikan di Kelurahan Mamunyu lingkungan Talibu Kalubibing. (MA/Ha)
Sirajuddin (47) salah satu keluarga korban mengatakan, Abdul Hamid sebelumnya meninggalkan rumah bertiga dengan Hasan (menantu) dan Padli, cucunya. Ketiga warga desa Limbeng lingkungan Salu Biro kecamatan Tapalang Mamuju ini hendak pergi ke kebun mencari batu ngalo di desa Takandeang.
Pada pukul 14.00 Wita, korban pulang tanpa sepengetahuan cucu dan menantunya. Namun khawatir kondisi cuaca, dimana hujan deras disertai angin kencang, maka Hasan dan Padli menyusulnya ke rumah.
"Hujannya sangat deras, terus angin kencang, khawatir terjadi apa-apa, maka dia disusul oleh cucu dan menantunya, Padli dan Hasan. Namun setiba Padli dan Hasan di rumah, ternyata korban (Abdul Hamid, red) tidak ada. Dia belum sampai padahal semestinya sudah lama tiba," kata Sirajuddin kepada wartawan, Rabu (12/10).
Beberapa jam kemudian, namun kakek Abdul Hamid tak sampai juga ke rumah, akhirnya sanak keluarga melakukan pencarian. Karena cuaca tidak mendukung dan malam tiba, maka pencariaan terpaksa dihentikan.
Keesokan harinya pencarian dilanjutkan kembali, sejumlah warga setempat bersama Tim SAR dan Tagana yang tergabung dari dua kabupaten Mamuju dan Majene turut membantu melakukan pencarian. Bukan hanya dari SAR dan Tagana, pihak kepolisian pun turun tangan.
Sudah dicari di sepanjang sungai dan pantai Tapalang, namun nasib malang korban Abdul Hamid nihil ditemukan. Akhirnya setelah tiga hari kemudian tepatnya pada hari Selasa sore (11/10) sesosok mayat ditemukan di dusun Onang desa Tubo Tengah Kecamatan Tubo Sendana Majene.
"Saat ditemukan kondisi korban sudah sulit dikenali, tapi kami yakin betul itu Pua' (nama panggilan korban), karna ciri-cirinya masih ada. Dia pakai celana yang masih melekat pada korban yang dikenali," sambung Sirajuddin.
Memastikan jenah itu adalah Abdul Hamid, pihak keluarga pun membawanya untuk dikebumikan di Kelurahan Mamunyu lingkungan Talibu Kalubibing. (MA/Ha)