Optimalkan Dana, Kades Sabang Subik Berembuk dengan Warga
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/10/optimalkan-dana-kades-sabang-subik.html
POLMAN, FMS - Pengelolaan Anggaran Dana Desa, APBD dan APBN yang tiap tahunnya dikucurkan pemerintah bukanlah perkara mudah bagi setiap kepala desa. Anggaran itu seringkali menjadi permasalahan antara pemerintah desa dengan masyarakat.
Untuk mengantisipasi hal itu, Haidir Djalil Kepala Desa Sabang Subik dalam merencanakan maupun melaksanakan anggaran desa tidak tanggung tanggung melibatkan camat, aparatnya, tokoh masyarakat dan warga dalam perencanaan pembangunan infrastruktur desanya.
Seperti yang dilakukannya pada musyawarah desa pekan kemarin, bertajuk "REMBUK DESA". Haidir dalam pertemuan ini manyampaikan realisasi ADD dan dana desa tahap pertama, itu dilakukan agar terjalin hubungan harmonis antara masyarakat dan pemerintah desa.
Menurutnya, untuk menjalankan pemerintahan yang baik dibutuhkan keterbukaan antara pemerintah dan warga.
"Ini kami lakukan agar warga memberikan masukan untuk kemudian diputuskan bersama. Karena kami adalah bagian dari masyarakat itu sendiri, jadi selayaknya diputuskan bersama," ujar Haidir, Selasa (25/10/2016).
Dalam musyawarah desa itu, laporan pertanggung jawaban penggunaan dana desa tahap pertama tahun 2016 yang telah mencapai 60 persen, dipaparkan pada warga.
Melalui hasil rapat itu pula, diputuskan akan mengalokasikan anggaran desanya kedepan berupa sejumlah infrastruktur pada tiga dusun di desanya, yakni rabat beton, drainase, gorong-gorong, sarana pendidikan anak usia dini (paud) dan posyandu.
"Rencana infrastruktur tersebut adalah hasil dari rapat kami dengan warga dan pak camat," imbuhnya.(Tfk)
Untuk mengantisipasi hal itu, Haidir Djalil Kepala Desa Sabang Subik dalam merencanakan maupun melaksanakan anggaran desa tidak tanggung tanggung melibatkan camat, aparatnya, tokoh masyarakat dan warga dalam perencanaan pembangunan infrastruktur desanya.
Seperti yang dilakukannya pada musyawarah desa pekan kemarin, bertajuk "REMBUK DESA". Haidir dalam pertemuan ini manyampaikan realisasi ADD dan dana desa tahap pertama, itu dilakukan agar terjalin hubungan harmonis antara masyarakat dan pemerintah desa.
Menurutnya, untuk menjalankan pemerintahan yang baik dibutuhkan keterbukaan antara pemerintah dan warga.
"Ini kami lakukan agar warga memberikan masukan untuk kemudian diputuskan bersama. Karena kami adalah bagian dari masyarakat itu sendiri, jadi selayaknya diputuskan bersama," ujar Haidir, Selasa (25/10/2016).
Dalam musyawarah desa itu, laporan pertanggung jawaban penggunaan dana desa tahap pertama tahun 2016 yang telah mencapai 60 persen, dipaparkan pada warga.
Melalui hasil rapat itu pula, diputuskan akan mengalokasikan anggaran desanya kedepan berupa sejumlah infrastruktur pada tiga dusun di desanya, yakni rabat beton, drainase, gorong-gorong, sarana pendidikan anak usia dini (paud) dan posyandu.
"Rencana infrastruktur tersebut adalah hasil dari rapat kami dengan warga dan pak camat," imbuhnya.(Tfk)