Ketua Dewan Minta Desain Gedung DPRD Padukan Folosofi dan Kearifan Lokal

MATENG, FMS - Hasil ekspose rencana pembangunan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mamuju Tengah belum final. Olehnya ketua DPRD Mateng H Arsal Aras tak hentinya memperjuangkan karakteristik daerah agar dipadukan dalam desain pembangunan kantor dewan nantinya. 

Ia berharap, gedung DPRD yang akan dibangun di Mateng memiliki perpaduan modern dan rumah adat. Filosofi dan kearifan lokal, menurut Arsal harus selalu bergandengan tangan. Itu dimaksud untuk melestarikan adat istiadat agar tidak tergilas oleh zaman. 

Sekiranya usia bangunan gedung DPRD Mateng diperjuangkan agar dapat bertahan lama, bukan hanya lima atau sepuluh tahun saja. Pandangan kedepan harus terpikir ketika pertumbuhan penduduk Mateng bertambah, dan kondisi ini otomatis akan menambah kursi DPRD. "Maka itu filosofi karakteristik daerah tidak boleh terlupakan, kita combaine dengan sistem modernisasi sekarang, tetapi tidak berarti kita meninggalkan kearifan lokal, sebab itu desain kantor yang di buat nanti diminta supaya di dalamnya sudah ada kearifan lokal," jelas Arsal. 

Model atap yang mengadopsi gedung Senayan, kata Arsal telah dihilangkan. Atap gedung DPRD Mateng diganti model biasa sehingga filosofi rumah adat Mamuju kelihatan. Disinggung kembali bahwa desain karakteristik sebuah bangunan kantor, harusnya menyelipkan unsur kearifan lokal. Gaya itu dipandang perlu untuk menonjolkan desain bangunan rumah orang Mamuju yang tampil dengan simbol kebesaran dari tombak layarnya.

Dijelaskan Arsal, tombak layar yang diambil dari keturunan adat Mamuju ada lima. Di Mateng bentuk seperti itu harus digunakan. Desain Gedung DPRD diusulkan pula agar menggunakan lima pilar. "Itu dimaksud untuk memaknai kabupaten termuda di Sulbar terbentuk dari lima kecamatan," tandasnya. (jamal/riz)

Related

MATENG 6221154787034117111

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene