Desa Mosso Tingkatkan Potensi Gula Merah
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/10/desa-mosso-tingkatkan-potensi-gula-merah.html
POLMAN, FMS - Mosso, salah satu desa terpencil di Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar. Desa itu berjarak sekira tujuh kilometer dari jalan raya. Jalanan mendaki dan berbelok melintasi tengah gunung merupakan pemandangan memukau sebelum sampai ke pemukiman warga.
Meski termasuk desa terpencil, namun ketika memasuki wilayah desa tersebut, hampir sepanjang jalan desa terbuat dari rabat beton yang mulus dan kokoh.
Kepala Desa Mosso Supri Rasyid mengatakan, Desa Mosso dikenal sebagai daerah penghasil gula merah. Lantaran mayoritas penduduknya berkecimpun di bidang itu. Berdasarkan data desanya, dari 230 Kepala Keluarga (KK) kurang lebh 200 pembuat gula merah aren.
"Hampir 90 persennya adalah pembuat gula merah. Sebab, selain pohonnya banyak, mudah dikelola, juga mudah dibudidayakan," ungkap Supri, di rumahnya, Minggu (16/10).
Dikatakan, berkat produksi gula merah, sejumlah warganya mampu ke tanah suci, beli motor bahkan mobil. Dari potensi alam yang dimiliki desanya itu, ia berencana mengembangkan gula aren menjadi berbagai varian. Diantaranya gula semut, dodol dan baye, yang akan pisarkan dalam bentuk kemasan .
"Sudah dibuatkan BUMDES, dengan demikian selain pembuat gula merah biasa, para pedagang juga bisa merasakan hasilnya kedepan," katanya.
Ia mengaku, sejauh ini sudah ada pendataan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM Provinsi. Olehnya, ia berharap bantuan alat beserta realisasi pengembangan potensi industri desanya dapat segera terealisasi.
Disinggung mengenai infrastruktur desanya, ia merasa sangat bersukur atas sejumlah bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang telah diterima desanya selama ini.
"Kami sangat bersukur atas bantuan pemerintah, dalam hal ini pak bupati dan pak Juanda, (anggota dewan red) yang telah banyak membantu pembangunan infrastruktur desa kami," tutur Supri. (Tfk)
Meski termasuk desa terpencil, namun ketika memasuki wilayah desa tersebut, hampir sepanjang jalan desa terbuat dari rabat beton yang mulus dan kokoh.
Kepala Desa Mosso Supri Rasyid mengatakan, Desa Mosso dikenal sebagai daerah penghasil gula merah. Lantaran mayoritas penduduknya berkecimpun di bidang itu. Berdasarkan data desanya, dari 230 Kepala Keluarga (KK) kurang lebh 200 pembuat gula merah aren.
"Hampir 90 persennya adalah pembuat gula merah. Sebab, selain pohonnya banyak, mudah dikelola, juga mudah dibudidayakan," ungkap Supri, di rumahnya, Minggu (16/10).
Dikatakan, berkat produksi gula merah, sejumlah warganya mampu ke tanah suci, beli motor bahkan mobil. Dari potensi alam yang dimiliki desanya itu, ia berencana mengembangkan gula aren menjadi berbagai varian. Diantaranya gula semut, dodol dan baye, yang akan pisarkan dalam bentuk kemasan .
"Sudah dibuatkan BUMDES, dengan demikian selain pembuat gula merah biasa, para pedagang juga bisa merasakan hasilnya kedepan," katanya.
Ia mengaku, sejauh ini sudah ada pendataan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM Provinsi. Olehnya, ia berharap bantuan alat beserta realisasi pengembangan potensi industri desanya dapat segera terealisasi.
Disinggung mengenai infrastruktur desanya, ia merasa sangat bersukur atas sejumlah bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang telah diterima desanya selama ini.
"Kami sangat bersukur atas bantuan pemerintah, dalam hal ini pak bupati dan pak Juanda, (anggota dewan red) yang telah banyak membantu pembangunan infrastruktur desa kami," tutur Supri. (Tfk)
semoga kedepan Desa Mosso Menjadi Desa Andalan
ReplyDelete