BPMS-GTM, Kapolres dan Kemenag Antisipasi Paham Radikalisme

MAMASA, FMS - Seminar pencegahan dan penanggulangan radikalisme dilaksanakan Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Toraja Mamasa (BPMS-GTM) di Aula STT Mamasa, Jumat (14/10/16). Tampil sebagai pemateri Kepala Kementerian Agama (Kemenag Mamasa dan Kapolres Mamasa. Dalam materinya, Kapolres Mamasa, AKBP Hanny Andhika mengatakan ada beberapa aktor yang mempengaruhi munculnya paham radikalisme.

"Banyak faktor orang rela berbuat apa saja untuk mewujudkan keinginan, termasuk penyebab terjadinya konflik-konflik sosial yang menimbulkan gesekan," paparnya.

Ia menjelaskan pentingnya memberi pemahaman kepada masyarakat melalui shering pengetahuan lewat kegiatan sosialisasi dan seminar. Hanny mengimbau jika masyarakat mengatahui adanya aliran menyimpang kaidah agama agar segera melaporkan ke pihak berwajib. Dihadapan mahasiswa dan tokoh agama yang hadir, Ia menekankan untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat guna mencegah dan menangkal munculnya paham
radikalisme.

"Penting untuk menjaga toleransi dan kerukunan dalam masyarakat untuk mengantisipasi gesekan-gesekan yang berpotensi masuknya paham yang menyimpang," Imbau Hanny.

Sementara itu Kepala Kemenag Mamasa, Ahmad Barambangi menuturkan radikalisme muncul karena adanya perasaan tidak diperhatikan dan pemahaman agamanya yang kurang. Paham radikal juga bisa mumcul dari tokoh yang diikuti dan juga dari menbaca buku, ciri-ciri umumnya mengklaim kebenaran tunggal dan menyalahkan orang lain.

"Namun ada juga tindakan radikal yang positif seperti peristiwa rangasdengklok dan pemberontakan melawan penjajah," jelas Ahmad. Seminar tersebut dihadiri tokoh-tokoh gereja, pemuda gereja dan mahasiswa STT Mamasa.(Kedi)

Related

MAMASA 4307646808254110574

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene