Atasi Pencemaran Sungai, Dua Desa di Topoyo Giatkan Program TPS-3R
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/10/atasi-pencemaran-sungai-dua-desa-di.html
MATENG, FMS - Produksi sampah yang terus meningkat dan mencemari lingkungan di Mateng, mendapat perhatian serius Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Khususnya masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai dianggap paling potensi terhadap pencemaran lingkungan. Sebab itu Desa Topoyo dan Desa Wae Puteh Kecamatan Topoyo diberikan bantuan senilai Rp500 juta. Dana itu akan digunakan membangun tempat pengelolaan sampah reuse reduse recycle (TPS-3R).
Bantuan itu disambut gembira Kepala Desa Topoyo Masri Ridwan. Ia menilai program tersebut merupakan solusi terbaik dalam mengatasi budaya masyarakat yang selama ini membuang sampah ke sungai. Program itu akan menyiapkan tempat sampah disetiap rumah warga. Kemudian sampah akan dijemput Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk dikelola di TPS-3R. "KSM yang dibentuk dari warga setempat ini akan mengelola sampah jadi pupuk kompos, mendaur ulang jadi kerajinan dan hal bermanfaat lainnya," jelas Masri.
Menurut Masri, program TPS-3R merupakan penerapan pengelolaan sampah terpadu untuk kawasan aliran sungai. Sehingga penduduk sekitar bantaran sungai, kawasan pasar dan pabrik yang dekat aliran sungai, dapat memanfaatkan sampah dengan pola 3R. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai. Pola ini otomatis mengurangi volume timbunan sampah pada aliran sungai dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). "Program ini sudah mulai berjalan dan fisik bangunan 3R segera dilaksanakan," jelasnya.
Program 3R tersebut tengah melengkapi sarana dan prasarana sekaligus melakukan survey dan studi tentang pengelolaan sampah terpadu. Pola program 3R ini dibarengi sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat setempat.
Ketua KSM Desa Topoyo Firman menambahkan, program berbasis Masyarakat tersebut nantinya akan merekrut warga. Mereka akan diberdayakan, dilatih hingga mahir memilah sampah untuk kompos dan kerajinan. Kata Firman, kedua desa yang jadi sasaran program telah menerima masing masing dua unit motor tiga roda. Kendaraan itu diserahkan Dinas PU Provinsi Sulbar.
Dikonfirmasi via ponsel, Kepala Desa Wae Puteh Arsal membenarkan hal itu. Kata dia, kedua unit tersebut akan dikelola penuh KSM di desanya. "Motor itu untuk mengangkut sampah, tapi tempat pengeloaan sampahnya baru akan dibangun," singkat Arsal. (jamal/riz)
Khususnya masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai dianggap paling potensi terhadap pencemaran lingkungan. Sebab itu Desa Topoyo dan Desa Wae Puteh Kecamatan Topoyo diberikan bantuan senilai Rp500 juta. Dana itu akan digunakan membangun tempat pengelolaan sampah reuse reduse recycle (TPS-3R).
Bantuan itu disambut gembira Kepala Desa Topoyo Masri Ridwan. Ia menilai program tersebut merupakan solusi terbaik dalam mengatasi budaya masyarakat yang selama ini membuang sampah ke sungai. Program itu akan menyiapkan tempat sampah disetiap rumah warga. Kemudian sampah akan dijemput Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk dikelola di TPS-3R. "KSM yang dibentuk dari warga setempat ini akan mengelola sampah jadi pupuk kompos, mendaur ulang jadi kerajinan dan hal bermanfaat lainnya," jelas Masri.
Menurut Masri, program TPS-3R merupakan penerapan pengelolaan sampah terpadu untuk kawasan aliran sungai. Sehingga penduduk sekitar bantaran sungai, kawasan pasar dan pabrik yang dekat aliran sungai, dapat memanfaatkan sampah dengan pola 3R. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai. Pola ini otomatis mengurangi volume timbunan sampah pada aliran sungai dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). "Program ini sudah mulai berjalan dan fisik bangunan 3R segera dilaksanakan," jelasnya.
Program 3R tersebut tengah melengkapi sarana dan prasarana sekaligus melakukan survey dan studi tentang pengelolaan sampah terpadu. Pola program 3R ini dibarengi sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat setempat.
Ketua KSM Desa Topoyo Firman menambahkan, program berbasis Masyarakat tersebut nantinya akan merekrut warga. Mereka akan diberdayakan, dilatih hingga mahir memilah sampah untuk kompos dan kerajinan. Kata Firman, kedua desa yang jadi sasaran program telah menerima masing masing dua unit motor tiga roda. Kendaraan itu diserahkan Dinas PU Provinsi Sulbar.
Dikonfirmasi via ponsel, Kepala Desa Wae Puteh Arsal membenarkan hal itu. Kata dia, kedua unit tersebut akan dikelola penuh KSM di desanya. "Motor itu untuk mengangkut sampah, tapi tempat pengeloaan sampahnya baru akan dibangun," singkat Arsal. (jamal/riz)