Warga Terkesima, GIM Tampilkan Permainan Zaman Kerajaan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/09/warga-terkesima-gim-tampilkan-permainan.html
POLMAN, FMS - Gerakan Indonesia Membaca (GIM) dan Kampung Literasi yang digelar di Lapangan Bala Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar, tidak hanya menyuguhkan berbagai jenis buku.
Namun sejumlah kegiatan budaya juga ditampilkan seperti lomba layang - layang, toyang roeng (ayunan Mandar) dan pakkacaping (musik tradisional) juga ikut dipentaskan.
Sejumlah warga setempat yang menyaksikan, terkesima akan penampilan toyang roeng itu, apalagi tinggi tiang ayunan mencapai delapan meter. Permainan yang hampiir punah ini ditunggangi perempuan masih remaja dan diayun dua orang menggunakan tali, kemudian didorong kebelakang untuk mendapatkan daya ayun.
"Pada tahun 80 an masih sempat sesekali diadakan namun sekarang bisa dibilang sudah tidak diadakan lagi. Semoga kegiatan ini bisa dilanjutkan oleh generasi muda sebagai budaya Mandar yang hampir punah," ujar seorang Budayawan Mandar, Tammalele ditempat pameran, Jumat (16/9).
Sapar, peserta pameran literasi menambahkan, permainan tradisional itu dahulu sering diadakan kelurga kerajaan, bahkan sampai dilombakan dengan diiringi gendang dan pencak silat namun sekarang jarang dijumpai bahkan di even budaya sekalipun.
"Saya salut pada panitia yang punya inisiatif untuk mengadakan hal semacam ini," kata Sapar. (Taufik).
Namun sejumlah kegiatan budaya juga ditampilkan seperti lomba layang - layang, toyang roeng (ayunan Mandar) dan pakkacaping (musik tradisional) juga ikut dipentaskan.
Sejumlah warga setempat yang menyaksikan, terkesima akan penampilan toyang roeng itu, apalagi tinggi tiang ayunan mencapai delapan meter. Permainan yang hampiir punah ini ditunggangi perempuan masih remaja dan diayun dua orang menggunakan tali, kemudian didorong kebelakang untuk mendapatkan daya ayun.
"Pada tahun 80 an masih sempat sesekali diadakan namun sekarang bisa dibilang sudah tidak diadakan lagi. Semoga kegiatan ini bisa dilanjutkan oleh generasi muda sebagai budaya Mandar yang hampir punah," ujar seorang Budayawan Mandar, Tammalele ditempat pameran, Jumat (16/9).
Sapar, peserta pameran literasi menambahkan, permainan tradisional itu dahulu sering diadakan kelurga kerajaan, bahkan sampai dilombakan dengan diiringi gendang dan pencak silat namun sekarang jarang dijumpai bahkan di even budaya sekalipun.
"Saya salut pada panitia yang punya inisiatif untuk mengadakan hal semacam ini," kata Sapar. (Taufik).