Tidak Memakai Helm, Puluhan PNS Majene Ditilang Polisi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/09/tidak-memakai-helm-puluhan-pns-majene.html
MAJENE, FMS - Dengan dalih untuk mengikuti upacara dan apel pagi, puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Majene tidak memakai helm saat berkendaraan roda dua. Mereka tampak hanya menggunakan kopiah dan pakaian seragam Korpri. Akibatnya para ASN itu ditilang polisi. Para pegawai tersebut terjaring dalam razia yang digelar Satuan Polisi Lalulintas (Satlantas) Polres Majene, Senin (19/9) di sejumlah titik dalam kota Majene.
Seperti yang tampak pada gambar ini, salah seorang ASN di terpaksa harus dihentikan anggota Satlantas Polres Majene karena hanya menggunakan kopiah saat melintas di depan Posko Polantas Tugu Patung Merah Putih Bundaran Pusat Pertokoan kota Majene.
Menyoal hal ini, Kepala Satlantas Polres Majene AKP H. Abdul Kadir, SH mengatakan, pihaknya tidak ingin ada pengecualian dalam razia yang digelar anggotanya. Dia menghimbau agar siapapun yang tidak taat aturan, agar ditindak tegas.
"Kita gelar penertiban ini. Pertama untuk melayani masyarakat, yang kedua untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran. Makanya kita melakukan penertiban itu, yang kira-kira bisa menimbulkan kecelakaan. Tidak ada, tidak ada yang dibedakan. Siapapun itu kalau melanggar, ditilang," tegas Abdul Kadir.
Abdul Kadir menjelaskan, bahwa dalam undang-undang tidak ada istilah PNS, atau siapa, namun semua warga negara diperlakukan sama, katanya. Ia mengaku tidak mau tahu alasan apapun, karena itu tidak dibernarkan oleh undang-undang untuk melakukan pelanggaran.
"Tadi saya sampaikan ke mereka (para ASN-red), mengapa yang lain bisa pakai helm bapak tidak, kan bisa pakai nanti sampai di kantor baru pakai kopiah," terangnya.
Razia ini lanjut Abdul Kadir, adalah operasi rutin biasa yang dilakukan tiap saat. Menurutnya polisi tidak akan berhenti melakukan operasi dan razia di jalan, untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Jadi tidak ada istilah razia khusus PNS, ini razia umum, tidak ada pengecualian. Kita akan lakukan seterusnya," tutup Abdul Kadir. (Ha)
Seperti yang tampak pada gambar ini, salah seorang ASN di terpaksa harus dihentikan anggota Satlantas Polres Majene karena hanya menggunakan kopiah saat melintas di depan Posko Polantas Tugu Patung Merah Putih Bundaran Pusat Pertokoan kota Majene.
Menyoal hal ini, Kepala Satlantas Polres Majene AKP H. Abdul Kadir, SH mengatakan, pihaknya tidak ingin ada pengecualian dalam razia yang digelar anggotanya. Dia menghimbau agar siapapun yang tidak taat aturan, agar ditindak tegas.
"Kita gelar penertiban ini. Pertama untuk melayani masyarakat, yang kedua untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran. Makanya kita melakukan penertiban itu, yang kira-kira bisa menimbulkan kecelakaan. Tidak ada, tidak ada yang dibedakan. Siapapun itu kalau melanggar, ditilang," tegas Abdul Kadir.
Abdul Kadir menjelaskan, bahwa dalam undang-undang tidak ada istilah PNS, atau siapa, namun semua warga negara diperlakukan sama, katanya. Ia mengaku tidak mau tahu alasan apapun, karena itu tidak dibernarkan oleh undang-undang untuk melakukan pelanggaran.
"Tadi saya sampaikan ke mereka (para ASN-red), mengapa yang lain bisa pakai helm bapak tidak, kan bisa pakai nanti sampai di kantor baru pakai kopiah," terangnya.
Razia ini lanjut Abdul Kadir, adalah operasi rutin biasa yang dilakukan tiap saat. Menurutnya polisi tidak akan berhenti melakukan operasi dan razia di jalan, untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Jadi tidak ada istilah razia khusus PNS, ini razia umum, tidak ada pengecualian. Kita akan lakukan seterusnya," tutup Abdul Kadir. (Ha)