Sulbar Disebut Wilayah Segitiga Emas Penyebaran Paham Radikal
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/09/sulbar-disebut-wilayah-segitiga-emas.html
MAMUJU, FMS - Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) Sulbar melakukan Dialog Pelibatan Masyarakat dalam upaya Pencegahan Terorisme Di Provinsi Sulawesi Barat, Rabu (7/9) di Rest Room Hotel d'Maleo.
Hadir dalam acara dialog ini sebagai narasumber Ali Fauzi (mantan teroris) dan Anwar Sanusi dari BNPT Nasional. Selain itu, hadir pula Suriadi Yasin, serta budayawan Sulbar Rasyid Tamrin Budayawan Sulbar.
Anwar Sanusi pada kesempatan ini mengatakan, Sulbar merupakan provinsi yang ke -33 di Indonesia adalah wilayah segitiga emas karna berbatasan tiga daerah yaitu Sulawesi Selatan, Tengah dan jalur penyebrangan ke Kalimantan.
"Sulbar merupakan daerah segitiga emas maka itu perlu perlu pengawasan baik dari aparat kepolisian maupun dari masyarakat untuk ikut menjaga masuknya paham radikal di Sulbar," sebut Anwar.
Hal yang sama juga disampaikan Rusdi Yasin, menurutnya untuk mencegah pahan radikal terorisme kita harus memulainya dari dalam diri sendiri, khsusnya dalam berkeluarga.
"Kita harus mengajarkan kepada anak kita sikap toleransi dan menghargai sesama," ungkapnya.
"Penting untuk berikan pemahaman nilai -nilai budaya yang merupakan ciri khas suatu daerah dan pemaham ideologi negara kita yaitu pancasila," sambungnya. (MA)
Hadir dalam acara dialog ini sebagai narasumber Ali Fauzi (mantan teroris) dan Anwar Sanusi dari BNPT Nasional. Selain itu, hadir pula Suriadi Yasin, serta budayawan Sulbar Rasyid Tamrin Budayawan Sulbar.
Anwar Sanusi pada kesempatan ini mengatakan, Sulbar merupakan provinsi yang ke -33 di Indonesia adalah wilayah segitiga emas karna berbatasan tiga daerah yaitu Sulawesi Selatan, Tengah dan jalur penyebrangan ke Kalimantan.
"Sulbar merupakan daerah segitiga emas maka itu perlu perlu pengawasan baik dari aparat kepolisian maupun dari masyarakat untuk ikut menjaga masuknya paham radikal di Sulbar," sebut Anwar.
Hal yang sama juga disampaikan Rusdi Yasin, menurutnya untuk mencegah pahan radikal terorisme kita harus memulainya dari dalam diri sendiri, khsusnya dalam berkeluarga.
"Kita harus mengajarkan kepada anak kita sikap toleransi dan menghargai sesama," ungkapnya.
"Penting untuk berikan pemahaman nilai -nilai budaya yang merupakan ciri khas suatu daerah dan pemaham ideologi negara kita yaitu pancasila," sambungnya. (MA)