Nyaris Celakai Pengendara Motor, Truk Pasir Tanpa Penutup Minta Ditertibkan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/09/nyaris-celakai-pengendara-motor-truk.html
MATENG, FMS - Warga Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah, mengeluhkan aktivitas sejumlah dum truk pengangkut material galian C yang tidak mematuhi aturan lalulintas dan angkutan jalan.
Menurut warga, belakangan ini kebanyakan truk pengangkut material pasir melintas di jalan poros Trans Sulawesi yang tidak menggunakan penutup. Hal itu dikeluhkan karena sangat berisiko bagi pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.
Seperti pengalaman Ullah yang dialamami beberapa hari lalu. Warga Topoyo itu kebetulan berpapasan truk pengangkut pasir yang tidak menggunakan penutup. Tiba tiba pasir dari bak truk beterbangan ke belakang dan mengenai matanya. "Saya hampir jatuh karena mataku sakit sekali, mau berhenti tapi saya ditengah jalan, untung motorku masih bisa dikendalikan dan berhasil ke tepi," keluhnya, Jumat (30/9/2016).
Kejadian serupa bahkan dialami Ullah dua kali. Pengalaman tersebut membuatnya trauma dan tidak berani lagi berpapasan truk pengangkut material galian C. "Saya sudah trauma berada dibelakang truk," ujarnya.
Ia khawatir pengalaman yang membahayakan jiwa itu juga dialami pengendara lain. Olehnya, Ullah berharap, pihak terkait sedianya menertibkan kendaraan yang melanggar Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Harusnya sopir truk yang membandel ditindak sesuai aturan berlaku. Termasuk dum truk pengangkut sawit yang melebihi kapasitas. Kondisi demikian dinilai sangat membahayakan pengendara lain yang kebetulan berpapasan. (jamal/riz)
Menurut warga, belakangan ini kebanyakan truk pengangkut material pasir melintas di jalan poros Trans Sulawesi yang tidak menggunakan penutup. Hal itu dikeluhkan karena sangat berisiko bagi pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.
Seperti pengalaman Ullah yang dialamami beberapa hari lalu. Warga Topoyo itu kebetulan berpapasan truk pengangkut pasir yang tidak menggunakan penutup. Tiba tiba pasir dari bak truk beterbangan ke belakang dan mengenai matanya. "Saya hampir jatuh karena mataku sakit sekali, mau berhenti tapi saya ditengah jalan, untung motorku masih bisa dikendalikan dan berhasil ke tepi," keluhnya, Jumat (30/9/2016).
Kejadian serupa bahkan dialami Ullah dua kali. Pengalaman tersebut membuatnya trauma dan tidak berani lagi berpapasan truk pengangkut material galian C. "Saya sudah trauma berada dibelakang truk," ujarnya.
Ia khawatir pengalaman yang membahayakan jiwa itu juga dialami pengendara lain. Olehnya, Ullah berharap, pihak terkait sedianya menertibkan kendaraan yang melanggar Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Harusnya sopir truk yang membandel ditindak sesuai aturan berlaku. Termasuk dum truk pengangkut sawit yang melebihi kapasitas. Kondisi demikian dinilai sangat membahayakan pengendara lain yang kebetulan berpapasan. (jamal/riz)