Cara Ini Digunakan Kepala Desa Kabubu Antispasi Listrik Sering Padam
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/09/cara-ini-digunakan-kepala-desa-kabubu.html
foto Ilustrasi: INT |
Kendati sudah berlangganan, pelanggan masih harus menyiapkan mesin generator listrik guna mengantisipasi pemadaman. Terlebih bagi mereka yang sudah bergantung peralatan elektronik di kantor dan rumah.
Seperti yang dialami Kepala Desa Kabubu Kecamatan Topoyo, Marjuni. Demi kelancaran pelayanan masyarakat Ia harus menyiapkan generator listrik. Mesin itu digunakan untuk pengoperasian komputer dan kebutuhan elektronik lain. Konsekuensinya, Ia harus merogoh kocek Rp20 ribu setiap hari untuk pembelian bahan bakar minyak.
Marjuni, Kades Kabubu |
Kekurangan daya listrik disebuah kabupaten, menurut Marjuni tidak relevan dengan perkembangan teknologi di era globalisasi modern. Sekarang ini kebutuhan masyarakat sudah bergantung pada komputer, fasilitas tersebut merupakan multi sarana penunjang pelayanan. Itu sebabnya dia sangat menyayangkan listrik yang disuplai dari PLN Mamuju belum sanggup memenuhi kebutuhan di Mateng. "Jadi sangat mengganggu pelayanan jika tidak diantispasi dengan generator," kata Marjuni saat ditemui, Sabtu (3/9).
Listrik PLN di Mateng, menurut dia ibarat manusia yang tidak mampu memikul beban berat. Kondisi itu terkadang membuattegangan naik turun bahkan mati total. "Kami bersyukur pemerintah bersama PLN Topoyo akan menyiapkan generator listrik berkapasitas 4 mega watt, semoga cepat teralisasi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Mateng," harapnya.
Di Desa Kabubu, menurut kepala desa sudah ada jaringan internet, namun di kantornya belum terpasang meteran alias kwh listrik. Hal itu terpaksa ditunda mengingat beban PLN Topoyo sangat berat. "Sekarang saja daya listriknya sudah tidak mampu, nah kalau pasang kwh akan menambah beban lagi," katanya. (jamal/riz)