Waduh!!! Pelebaran Jalan Bakal Gusur Hunian Penduduk, Hebatnya Pemilik Adem Adem Saja
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/08/waduh-pelebaran-jalan-bakal-gusur.html
MATENG, FMS - Rencana pelebaran ruas jalan pasar regional Kabupaten Mamuju Tengah, disambut gembira masyarakat daerah otonomi baru itu. Namun beberapa warga tercengang karena hunian yang terkena bahu jalan bakal digusur.
Data yang dihimpun Fokus, terdapat dua hunian di Topoyo yang rencana dirobohkan secara total. Salah satunya rumah toko (Ruko) milik Rustam. Fasilitas bisnis berukuran 9X18 itu pemberian ayahnya H Muslimin yang mulai dibangun empat tahun lalu. Sekalipun belum dihuni Rustam harus merelakannya demi pelebaran jalan.
Hanya saja Rustam belum memahami sejauhmana kebijakan pemerintah terkait rumah yang akan digusur. "Saya belum tau bagaimana Ruko saya nantinya, karena sampai saat ini belum ada informasi atau panggilan dari pihak manapun tentang Ruko itu," katanya sembari menunjuk rukonya yang hanya bersebelahan jalan rumahnya.
Beberapa hari lalu Ia bahkan sudah mulai mengevakuasi perabot rumahnya karena rencana akan pindah di ruko itu. Tapi baru sebagian terangkut, mendadak ada informasi bahwa ruko baru yang belum dihuni itu terkena penggusuran. "Ruko itu katanya akan dirobohkan secara total," ucapnya yang terlihat adem saja.
Ditanya tentang kepemilikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ruko, Rustam mengaku tidak tau pasti sebab ayahnya yang bangun. "Pak haji (Muslimin,red) yang tau soal itu, saya hanya sebagai pemilik saja," terangnya.
Sekaitan rumah penduduk di Desa Topoyo yang akan digusur, kepala desa Masri Ridwan mengaku sudah membicarakannya dengan pemerintah kabupaten. "Akan diadakan negosiasi tentang rumah warga yang akan digusur, termasuk Ruko yang akan terkena dampak pembangunan jalan," jawabnya saat dikonfirmasi terpisah, Kamis (11/8). (jamal/riz)
Data yang dihimpun Fokus, terdapat dua hunian di Topoyo yang rencana dirobohkan secara total. Salah satunya rumah toko (Ruko) milik Rustam. Fasilitas bisnis berukuran 9X18 itu pemberian ayahnya H Muslimin yang mulai dibangun empat tahun lalu. Sekalipun belum dihuni Rustam harus merelakannya demi pelebaran jalan.
Hanya saja Rustam belum memahami sejauhmana kebijakan pemerintah terkait rumah yang akan digusur. "Saya belum tau bagaimana Ruko saya nantinya, karena sampai saat ini belum ada informasi atau panggilan dari pihak manapun tentang Ruko itu," katanya sembari menunjuk rukonya yang hanya bersebelahan jalan rumahnya.
Beberapa hari lalu Ia bahkan sudah mulai mengevakuasi perabot rumahnya karena rencana akan pindah di ruko itu. Tapi baru sebagian terangkut, mendadak ada informasi bahwa ruko baru yang belum dihuni itu terkena penggusuran. "Ruko itu katanya akan dirobohkan secara total," ucapnya yang terlihat adem saja.
Ditanya tentang kepemilikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ruko, Rustam mengaku tidak tau pasti sebab ayahnya yang bangun. "Pak haji (Muslimin,red) yang tau soal itu, saya hanya sebagai pemilik saja," terangnya.
Sekaitan rumah penduduk di Desa Topoyo yang akan digusur, kepala desa Masri Ridwan mengaku sudah membicarakannya dengan pemerintah kabupaten. "Akan diadakan negosiasi tentang rumah warga yang akan digusur, termasuk Ruko yang akan terkena dampak pembangunan jalan," jawabnya saat dikonfirmasi terpisah, Kamis (11/8). (jamal/riz)