Terjegal Kendarai Demokrat, JSM Belum Mengarah Koalisi

POLMAN, FMS - Pasca terbitnya rekomendasi DPP partai Demokrat kepada ketua DPW Sulbar Suhardi Duka (SDK), maka diprediksi langkah Salim Mengga (JSM) menuju pilgub 2017, akan terhenti.

Ramainya pemberitaan spekulasi bahwa kubu JSM akan mengarahkan dukungannya kepada SDK, ditanggapi berbeda oleh Erfan Kamil S. Mengga, putra JSM.

“Kami belum menentukan sikap apa-apa, termasuk apakah bapak akan tetap maju atau tidak. Yang jelas JSM tidak berminat lewat jalur independen," ungkap mantan ketua DPC Demokrat Polman ini.

Menurutnya, langkah setelah JSM terjegal mengendarai  Demokrat, pihaknya lebih memprioritaskan melanjutkan agenda politiknya.

“Kami akan fokus dulu membangun komunikasi dengan pihak yang selama ini mendorong JSM untuk maju. Para tim dan relawan sudah bekerja maksimal, kami ingin berkonsolidasi dan mengucapkan terima kasih atas kerja keras mereka selama ini dalam mendorong JSM," imbuhnya, Senin (8/8).

“Selain itu, masih ada agenda politik yang harus tetap kami tuntaskan.  Semangatnya adalah bagaimana pilgub 2017 bisa sukses dan mampu melahirkan pemimpin yang mampu bekerja serius untuk masyarakat. Jadi tidak benar itu kalau kami akan berkoalisi dengan SDK-Kalma setelah rekomendasi DPP dia terima," tegas mantan anggota DPRD Sulbar ini.

Senada dengan itu, Direktur Logos Research ‘n Consulting, Maenunis Amin, menyebut terjegalnya JSM dari Demokrat bukan secara otomatis mematikan potensi politik JSM.

“Terjegalnya JSM dari Demokrat, bukan berarti potensi politik JSM lantas mati. JSM bisa menjadi kuda hitam di pilgub 2017 nanti," terangnya.

Maenunis menyebut JSM sebagai kuda hitam di pilgub Sulbar, “Masih terbuka peluang koalisi JSM-Enny. Partai sisa juga masih cukup membentuk satu koalisi baru. Jikapun tidak lanjut sebagai calon gubernur, maka dukungan JSM akan signifikan mempengaruhi calon gubernur lainnya," kunci pria yang juga adalah pimpinan Umum tabloid Sulbar Politika. (Ha)