Luar Biasa!!! Tak Bergantung ke Pemerintah Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/08/luar-biasa-tak-bergantung-ke-pemerintah.html
MAMASA, FMS - Budaya gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia kini mulai pudar. Biasanya hal seperti itu dijumpai saat menjelang hari raya atau hari-hari besar lainnya.
Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Rukun Warga (RW) VI Tatoa, Kelurahan Mamasa, Kecamatan Mamasa. Nampak warga bahu membahu melakukan pengecoran jalan di daerahnya, Jumat (12/8/16).
Mereka secara sukarela, mulai dari anak muda hingga orang tua dengan penuh keceriaan dan ikhlas bekerja. Salah seorang warga, Sergio Alsapan menuturkan kegiatan yang dilaksanakan atas sumbangan seluruh warga yang prihatin melihat kondisi jalan. "Kami prihatin melihat kondisi jalan yang sudah banyak memakan korban," tuturnya.
Ia mengatakan warga setempat sangat mendukung kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan.
"Terbukti, semangat warga RW VI Tatoa memberi sumbangan dana dan tenaga. Itu murni swadaya masyarakat RW VI Tatoa," Jelas Sergio dengan penuh semangat.
Kepala Kantor Kelurahan Mamasa, Hermanus menjelaskan sangat mendukung inisiatif masyarakatnya dan kepedulian mereka pada lingkungannya. Apa yang dilakukan layak dicontoh di tempat lain. Tentu masyarakat juga berharap untuk pembangunan fasilitas umum pada skala yang lebih besar dan pemerintah bisa mengambilalih pembangunannya," ungkapnya melalui Short Message Service (SMS)
Ia berharap kegiatan yang dilakukan warganya bisa menular ke RT/RW lain. Menurutnyan, inisiatif dan partisipasi masyarakat untuk memelihara fasilitas dan menciptakan lingkungan bersih, indah, aman haruslah menjadi tanggung jawab bersama.
"Masyarakat tidak perlu menunggu atau bahkan tergantung pada pemerintah. Budaya goyong-royong yang dulunya sudah menyatu dalam kehidupan bersama warga kelurahan Mamasa semoga bisa bangkit lagi," harap Hermanus.(Ked)
Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Rukun Warga (RW) VI Tatoa, Kelurahan Mamasa, Kecamatan Mamasa. Nampak warga bahu membahu melakukan pengecoran jalan di daerahnya, Jumat (12/8/16).
Mereka secara sukarela, mulai dari anak muda hingga orang tua dengan penuh keceriaan dan ikhlas bekerja. Salah seorang warga, Sergio Alsapan menuturkan kegiatan yang dilaksanakan atas sumbangan seluruh warga yang prihatin melihat kondisi jalan. "Kami prihatin melihat kondisi jalan yang sudah banyak memakan korban," tuturnya.
Ia mengatakan warga setempat sangat mendukung kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan.
"Terbukti, semangat warga RW VI Tatoa memberi sumbangan dana dan tenaga. Itu murni swadaya masyarakat RW VI Tatoa," Jelas Sergio dengan penuh semangat.
Kepala Kantor Kelurahan Mamasa, Hermanus menjelaskan sangat mendukung inisiatif masyarakatnya dan kepedulian mereka pada lingkungannya. Apa yang dilakukan layak dicontoh di tempat lain. Tentu masyarakat juga berharap untuk pembangunan fasilitas umum pada skala yang lebih besar dan pemerintah bisa mengambilalih pembangunannya," ungkapnya melalui Short Message Service (SMS)
Ia berharap kegiatan yang dilakukan warganya bisa menular ke RT/RW lain. Menurutnyan, inisiatif dan partisipasi masyarakat untuk memelihara fasilitas dan menciptakan lingkungan bersih, indah, aman haruslah menjadi tanggung jawab bersama.
"Masyarakat tidak perlu menunggu atau bahkan tergantung pada pemerintah. Budaya goyong-royong yang dulunya sudah menyatu dalam kehidupan bersama warga kelurahan Mamasa semoga bisa bangkit lagi," harap Hermanus.(Ked)