Dispenda Optimis Target PAD 2016 Tercapai
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/08/dispenda-optimis-target-pad-2016.html
MAMASA, FMS - Untuk mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2016 dari sektor pajak, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Mamasa giat melakukan upaya penarikan kepada para objek pajak.
Kepala Dispenda, Imanuel ditemui di kantornya, Rabu (31/8/16) mengatakan pendapatan yang ditargetkan dari sektor pajak sebesar Rp11 miliar.
"Kami tetap optimis akan mencapai apa yang ditargetkan, bahkan kami yakin melampaui target yang diberikan seperti tahun 2015 kemarin," katanya dengan semangat.
Disebutkan, pendapatan pajak per 31 Juli 2016 sudah mendekati angka Rp4 miliar, dengan sumber pajak terbesar berasal dari Pajak Mineral, Bukan Logam dan Batuan sekitar Rp2 miliar dan dari Pajak Penerangan Jalan Rp400 Juta lebih, serta Pajak Bumi dan Bangunan juga sekitar Rp400 Juta.
Sedangkan, untuk pendapatan lainnya seperti Pajak Rumah Makan dan Penginapan, Imanuel menuturkan belum mumuaskan lantaran kesadaran wajib pajak yang masih rendah.
"Ini mungkin karena omset yang dimiliki juga masih kecil, ada beberapa memang penginapan yang lancar membayar pajak, tapi ada pula beberapa penginapan melaporkan, katanya tidak punya penginap," tutur Imanuel.
Ia menambahkan untuk pendapatan retribusi pasar sampai saat ini kebanyakan berasal dari pasar-pasar yang di kecamatan. "Sebenarnya pasar di kota Mamasa ini juga menjadi penyumbang pajak yang besar, namun karena kondisinya kurang maksimalnya, makanya kita tidak terlalu banyak berharap," tutupnya.(Ked)
Kepala Dispenda, Imanuel ditemui di kantornya, Rabu (31/8/16) mengatakan pendapatan yang ditargetkan dari sektor pajak sebesar Rp11 miliar.
"Kami tetap optimis akan mencapai apa yang ditargetkan, bahkan kami yakin melampaui target yang diberikan seperti tahun 2015 kemarin," katanya dengan semangat.
Disebutkan, pendapatan pajak per 31 Juli 2016 sudah mendekati angka Rp4 miliar, dengan sumber pajak terbesar berasal dari Pajak Mineral, Bukan Logam dan Batuan sekitar Rp2 miliar dan dari Pajak Penerangan Jalan Rp400 Juta lebih, serta Pajak Bumi dan Bangunan juga sekitar Rp400 Juta.
Sedangkan, untuk pendapatan lainnya seperti Pajak Rumah Makan dan Penginapan, Imanuel menuturkan belum mumuaskan lantaran kesadaran wajib pajak yang masih rendah.
"Ini mungkin karena omset yang dimiliki juga masih kecil, ada beberapa memang penginapan yang lancar membayar pajak, tapi ada pula beberapa penginapan melaporkan, katanya tidak punya penginap," tutur Imanuel.
Ia menambahkan untuk pendapatan retribusi pasar sampai saat ini kebanyakan berasal dari pasar-pasar yang di kecamatan. "Sebenarnya pasar di kota Mamasa ini juga menjadi penyumbang pajak yang besar, namun karena kondisinya kurang maksimalnya, makanya kita tidak terlalu banyak berharap," tutupnya.(Ked)