Desa Sukadamai Deklarasi Stop BABS

MAMUJU, FMS - Buang Air Besar Sembarangan (BABS) salah satu perilaku buruk yang masih terjadi dalam lingkup masyarakat. Karena bertekad ingin menjalani hidup bersih dan sehat, warga Desa Sukadamai, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, mendeklarasikan, Open Defication Free (ODF), atau stop BABS.

Hadir dalam acara wakil Bupati Mamuju, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, serta perwakilan dari Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS), sebagai salah satu sponsor pendukung.

Sanitasi Sosial Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk mengubah prilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat berdasarkan Permenkes No 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Sosial Berbasis Masyarakat (STBM).

Permenkes ini disikapi Desa Sukadamai, dengan membuat jambang disetiap rumah tangga melalui dana sumbangan masyarakat, anggaran Dana Desa, dan sejumlah sponsor yang ikut membantu program ini.

Sponsor yang ikut membantu antara lain Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS), Dinas Kesehatan (Dinkes) Mamuju, Perbankan dan Swasta yang berada di lingkup Kabupaten Mamuju.

“Program ini sebelumnya telah kami rencanakan sejak tahun 2014, dengan membangun jamban sebanyak 60 unit.   Pengerjaan jamban kami lakukan secara bertahap dan ditarget akan selesai tahun 2017 nanti. Namun berkat kerjasama dengan masyarakat dan beberapa sponsor maka program yang kami lakukan selesai dan dideklarasikan pada saat ini,” ungkap Kamaluddin Kepala Desa Sukadamai pada saat memberikan sambutan pada deklarasi Stop BABS, Sabtu(6/8/16) .

Wakil Bupati Mamuju Irwan SP Pababari, dalam sambutannya mengapresiasi program yang dilaksanakan pemerintah desa Sukadamai.

Ia berharap setelah menyandang ODF atau Stop BABS, dengan pasilitas jamban sehat dan permanen masyarakat membiasakan cuci tangan pakai sabun serta mengelola dan menyimpan air minum dan makanan rumah tangga dengan aman.

“Saya sangat salut dengan kegiatan ini, mudah-mudahan ini bisa terus kita tingkatkan dan menjadi contoh lain, dan kalau perlu ini menjadi program kecamatan.” tandasnya. (HMS-Syaf)