Terkendala Kartu BPJS, Balita Magfira Urung Dioperasi
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/07/terkendala-kartu-bpjs-balita-magfira.html
MAJENE, FMS -- Balita (19 bulan) ini urung dioperasi, padahal dokter menyarankan untuk segera dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar, guna mengangkat penyakit hidrosefalus yang dideritanya sejak lahir.
Mila (20), wanita muda yang melahirkan Magfira, mengaku hanya bisa berpasrah lantaran tak punya kartu BPJS maupun kartu perlindungan kesehatan lainnya. "Kami tidak punya kartu, jadi tidak dibawa ke Makassar," kata Mila, pada wartawan, Jumat (15/7).
Balita asal Taukong Kecamatan Ulumanda ini telah divonis dokter menderita penyakit penimbunan cairan di kepala atau hidrosefalus. Idealnya, penyakit yang dialami Magfira sejak lahir itu segera ditagani medis, namun keterbatasan ekonomi keluarga membuat balita cantik ini harus rela tersiksa sepanjang waktu. Dia tak mampu duduk, apalagi berdiri. Kondisi tubuh lemah dan terus mengecil, serta kepala yang terus berkembang memaksa Magfira tak bisa berbuat tumbuh layaknya anak normal seusianya.
"Seharusnya sudah dioperasi, mumpung belum masuk umur dua tahun," kata dokter Jeary Rorong, spesialis bedah RSUD Majene yang pernah periksa balita Magfira ini.
Hingga kini, Magfira masih terbaring lemah tak berdaya di rumah kecilnya, di Dusun Taukong Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene.
Pihak keluarga terus mencoba melakukan upaya untuk dapat mengantar ke rumah sakit demi menyelematkan anak kecil ini dari cengkraman penyakit ganas yang mematikan. (Ha)
Mila (20), wanita muda yang melahirkan Magfira, mengaku hanya bisa berpasrah lantaran tak punya kartu BPJS maupun kartu perlindungan kesehatan lainnya. "Kami tidak punya kartu, jadi tidak dibawa ke Makassar," kata Mila, pada wartawan, Jumat (15/7).
Balita asal Taukong Kecamatan Ulumanda ini telah divonis dokter menderita penyakit penimbunan cairan di kepala atau hidrosefalus. Idealnya, penyakit yang dialami Magfira sejak lahir itu segera ditagani medis, namun keterbatasan ekonomi keluarga membuat balita cantik ini harus rela tersiksa sepanjang waktu. Dia tak mampu duduk, apalagi berdiri. Kondisi tubuh lemah dan terus mengecil, serta kepala yang terus berkembang memaksa Magfira tak bisa berbuat tumbuh layaknya anak normal seusianya.
"Seharusnya sudah dioperasi, mumpung belum masuk umur dua tahun," kata dokter Jeary Rorong, spesialis bedah RSUD Majene yang pernah periksa balita Magfira ini.
Hingga kini, Magfira masih terbaring lemah tak berdaya di rumah kecilnya, di Dusun Taukong Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene.
Pihak keluarga terus mencoba melakukan upaya untuk dapat mengantar ke rumah sakit demi menyelematkan anak kecil ini dari cengkraman penyakit ganas yang mematikan. (Ha)