Serap Aspirasi, Senator Bahas Masalah Pertanian, Perkebuan dan Lingkungan Hidup
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/07/serap-aspirasi-senator-bahas-masalah.html
MAMASA, FMS - Reses Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Marthen Manggeng berlangsung, Rabu (27/7/16) di Gedung Gereja Jemaat Ebenhaezer Kampung Baru Mamasa.
Kegiatan yang dihadiri Anggota DPRD Mamasa, sejumlah tokoh pemuda, aktivis pemuda dan unsur lain ini menekankan topik pembicaraan pada perasoalan pertanian, perkebunan, perikanan, dan masalah lingkungan hidup.
"Ini kegiatan rutin kami sebagai anggota DPD. Kami mau mendengarkan apa yang ingin disampaikan masyarakat," jelas Marthen saat ditemui usai kegiatan.
Ia mengaku apa yang disampaikan masyarakat akan diteruskan ke pemerintah pusat untuk ditindaklajuti sesuai kewenangan masing-masing.
"Namun tidak semua permintaan dan usulan dapat dijawab Pemerintah Pusat karena ada hal yang harusnya dapat diselesaikan Pemerintah Daerah sesuai tingkatan masing-masing," katanya.
Saat ditanya terkait penghargaan Swasembada Pangan yang diraih Mamasa, Ia mengaku telah menyampaikan keberatan."Saya sudah menemui Dirjen Ketahanan Pangan untuk menyampaikan keberatan atas penghargaan yang diberikan pusat," akunya.
Menurutnya, kesalahan atas penghargaan tersebut terjadi karena data yang dimiliki pemeriintah pusat tidak valid. Marten saat ini tengah memperjuangkan di pusat revisi terhadap UU Pertanian khususnya yang menyangkut varietas bibit unggulan.
Marthen menyebut, bibit lokal Mamasa tidak kalah yang selama ini disalurkan pemerintah. Karena itu, di Mamasa perlu ada penengkaran bibit.
"Dengan demikian keberadaan bibit lokal dapat diakui pemerintah," urai Marthen. (Ked)
Kegiatan yang dihadiri Anggota DPRD Mamasa, sejumlah tokoh pemuda, aktivis pemuda dan unsur lain ini menekankan topik pembicaraan pada perasoalan pertanian, perkebunan, perikanan, dan masalah lingkungan hidup.
"Ini kegiatan rutin kami sebagai anggota DPD. Kami mau mendengarkan apa yang ingin disampaikan masyarakat," jelas Marthen saat ditemui usai kegiatan.
Ia mengaku apa yang disampaikan masyarakat akan diteruskan ke pemerintah pusat untuk ditindaklajuti sesuai kewenangan masing-masing.
"Namun tidak semua permintaan dan usulan dapat dijawab Pemerintah Pusat karena ada hal yang harusnya dapat diselesaikan Pemerintah Daerah sesuai tingkatan masing-masing," katanya.
Saat ditanya terkait penghargaan Swasembada Pangan yang diraih Mamasa, Ia mengaku telah menyampaikan keberatan."Saya sudah menemui Dirjen Ketahanan Pangan untuk menyampaikan keberatan atas penghargaan yang diberikan pusat," akunya.
Menurutnya, kesalahan atas penghargaan tersebut terjadi karena data yang dimiliki pemeriintah pusat tidak valid. Marten saat ini tengah memperjuangkan di pusat revisi terhadap UU Pertanian khususnya yang menyangkut varietas bibit unggulan.
Marthen menyebut, bibit lokal Mamasa tidak kalah yang selama ini disalurkan pemerintah. Karena itu, di Mamasa perlu ada penengkaran bibit.
"Dengan demikian keberadaan bibit lokal dapat diakui pemerintah," urai Marthen. (Ked)
Saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh senator kita Bpk Marthen Manggeng,M.Th; bahwa bibit padi lokal Mamasa sangat bagus khusnya padi yang menghasilkan beras merah, beras hitam, beras pulut warna putih dan warna hitam, sangat jarang diai di daerah lain, termasuk juga bibit padi yang menghasilkan beras warna putih yang bulisnya panjang. semua bibit ini bisa dijumpai di wilayah Tandalangan,hanya saja jenis padi ini waktu hidupnya agak panjang sekitar 6 bulan karena ditanam di daerah yang suhunya dingin. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana merekayasanya supaya lebih pendek usia panennya, tetapi kualitas berasnya tetap baik bahkan lebih baik lagi.
ReplyDelete