Perlindungan Anak Terpadu Dapat Dukungan Legislator Sulbar
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/07/perlindungan-anak-terpadu-dapat.html
MAMUJU, FMS - Pelaksanaan kegiatan pelatihan aktivis desa Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di provinsi Sulbar mendapat jempol dari salah satu legislator perempuan Sulbar, Hastuti Indriani.
Kepada Fokus Metro Sulbar belum lama ini, Anggota DPRD Provinsi Sulbar ini mengaku pihaknya selaku pribadi maupun kelembagaan DPRD siap bekerjasama demi untuk rakyat, perempauan dan anak-anak.
"Mereka (perempuan dan anak-red) adalah aset bangsa yang juga menjadi bagian prioritas. Apalagi mereka tercover dalam program yang namanya SDGS (suistanable development goals-red). Yang istilah dulu itu, disebut dengan MDGs, millenium development goals," ungkap Hastuti.
Selain itu, Ia menambahkan agar Sulbar tidak hanya menjadi pelaksana pertama gerakan perlindungan anak, tetapi harus dibuktikan dengan kerja di lapangan.
"Gerakan ini bisa dibuktikan dari progres teman-teman menanggapi banyaknya kasus yang harus ditindak lanjuti dan berhasil untuk diselesaikan. Itu menjadi ukuran bahwa gerakan ini benar-benar bekerja dengan baik dan menurunkan tingkat kekerasan pada anak," imbuh Hastuti.
Untuk itu pihaknya mengaku mendukung langkah para aktivis desa PATBM dan membangun (kerjasama-red) terhadap seluruh stakeholder demi komitmen bersama menghentikan kekerasan pada anak, katanya.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kamis (7/7) fasilitator PATBM asal Sulbar Rhena berharap, respon positif dari anggota DPRD ini dapat memberi dampak positif dan sebagai langkah awal yang bagus untuk memacu gerakan PATBM. Karena menurut Rhena support anggota dewan itu sebaiknya menjadi sprit pelaksanaan gerakan perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM) di Sulbar.
Untuk itu kata Rhena, kedepan agar lebih memaksimalkan wujud gerakan perlindungan anak ini. Lewat DPRD diharapkan isu ini menjadi pokok-pokok pikiran dewan untuk pengembangan dan kemajuan PATBM di Sulbar khusunya di Daerah-daerah.
"PATBM sulbar harus diperkuat lagi regulasinya sehingga komunikasi eksternal dan internal bisa intens dilakukan ke semua stakeholder dalam mengembangkan PATBM," cetus Rhena. (Ha)
Kepada Fokus Metro Sulbar belum lama ini, Anggota DPRD Provinsi Sulbar ini mengaku pihaknya selaku pribadi maupun kelembagaan DPRD siap bekerjasama demi untuk rakyat, perempauan dan anak-anak.
"Mereka (perempuan dan anak-red) adalah aset bangsa yang juga menjadi bagian prioritas. Apalagi mereka tercover dalam program yang namanya SDGS (suistanable development goals-red). Yang istilah dulu itu, disebut dengan MDGs, millenium development goals," ungkap Hastuti.
Selain itu, Ia menambahkan agar Sulbar tidak hanya menjadi pelaksana pertama gerakan perlindungan anak, tetapi harus dibuktikan dengan kerja di lapangan.
"Gerakan ini bisa dibuktikan dari progres teman-teman menanggapi banyaknya kasus yang harus ditindak lanjuti dan berhasil untuk diselesaikan. Itu menjadi ukuran bahwa gerakan ini benar-benar bekerja dengan baik dan menurunkan tingkat kekerasan pada anak," imbuh Hastuti.
Untuk itu pihaknya mengaku mendukung langkah para aktivis desa PATBM dan membangun (kerjasama-red) terhadap seluruh stakeholder demi komitmen bersama menghentikan kekerasan pada anak, katanya.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kamis (7/7) fasilitator PATBM asal Sulbar Rhena berharap, respon positif dari anggota DPRD ini dapat memberi dampak positif dan sebagai langkah awal yang bagus untuk memacu gerakan PATBM. Karena menurut Rhena support anggota dewan itu sebaiknya menjadi sprit pelaksanaan gerakan perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM) di Sulbar.
Untuk itu kata Rhena, kedepan agar lebih memaksimalkan wujud gerakan perlindungan anak ini. Lewat DPRD diharapkan isu ini menjadi pokok-pokok pikiran dewan untuk pengembangan dan kemajuan PATBM di Sulbar khusunya di Daerah-daerah.
"PATBM sulbar harus diperkuat lagi regulasinya sehingga komunikasi eksternal dan internal bisa intens dilakukan ke semua stakeholder dalam mengembangkan PATBM," cetus Rhena. (Ha)