Pengecer Menjamur Diduga Pemicu Kelangkaan Bensin
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/07/pengecer-menjamur-diduga-pemicu.html
MAJENE, FMS - Sejumlah pengendara menduga, penyebab kelangkaan BBM menjelang lebaran, dipicu akibat menjamurnya pengecer bensin.
Sikap monopoli pengecer yang merajai antrean di SPBU sangat jelas terlihat. Beberapa saksi mengaku kerap melihat sejumlah pengendara yang berulangkali masuk SPBU. "Setelah mengisi bensin, beberapa menit kemudian eh masuk lagi ikut antre, saya curiga orang itu bagian dari pengecer nakal," terang seorang Warga Majene, Firman, Minggu (3/7/2016).
Yang disayangkan sebab antrean yang meresahkan warga di SPBU sejak Sabtu kemarin, tidak diawasi pihak berwajib. Akibatnya pengecer nakal leluasa keluar masuk SPBU menambah sesaknya antrean. "Kondisi ini mestinya tidak boleh dibiarkan dan segera diatasi pemerintah, kasian pemudik yang kena batunya," keluh Latang, warga Sidrap yang sedang perjalanan mudik dari Mamuju.
Yang mengherankan, disaat SPBU sedang kehabisan stok, pengecer yang berada dekat SPBU justru kebanjiran bensin. Pelarian pengendara ketika SPBU tutup dakui Latang sangat membantu, namun disayangkan sebab harga eceran yang diberikan tidak rasional. "Apa boleh buat sudah beginilah kondisi negara kita sekarang, sepertinya pemerintah tidak mampu mengatasi dan terkesan lepas tangan melihatnya," ujar Latang yang kesal membeli eceran bensin sembilan ribu rupiah sebotol, petang tadi di Kecamatan Tammeroddo, Minggu 3/7/2016. (riz)
Sikap monopoli pengecer yang merajai antrean di SPBU sangat jelas terlihat. Beberapa saksi mengaku kerap melihat sejumlah pengendara yang berulangkali masuk SPBU. "Setelah mengisi bensin, beberapa menit kemudian eh masuk lagi ikut antre, saya curiga orang itu bagian dari pengecer nakal," terang seorang Warga Majene, Firman, Minggu (3/7/2016).
Yang disayangkan sebab antrean yang meresahkan warga di SPBU sejak Sabtu kemarin, tidak diawasi pihak berwajib. Akibatnya pengecer nakal leluasa keluar masuk SPBU menambah sesaknya antrean. "Kondisi ini mestinya tidak boleh dibiarkan dan segera diatasi pemerintah, kasian pemudik yang kena batunya," keluh Latang, warga Sidrap yang sedang perjalanan mudik dari Mamuju.
Yang mengherankan, disaat SPBU sedang kehabisan stok, pengecer yang berada dekat SPBU justru kebanjiran bensin. Pelarian pengendara ketika SPBU tutup dakui Latang sangat membantu, namun disayangkan sebab harga eceran yang diberikan tidak rasional. "Apa boleh buat sudah beginilah kondisi negara kita sekarang, sepertinya pemerintah tidak mampu mengatasi dan terkesan lepas tangan melihatnya," ujar Latang yang kesal membeli eceran bensin sembilan ribu rupiah sebotol, petang tadi di Kecamatan Tammeroddo, Minggu 3/7/2016. (riz)