Dispop Sulbar Bantah Terlantarkan Duta PPAN Asal Majene
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/07/dispop-sulbar-bantah-terlantarkan-duta.html
MAMUJU, FMS - Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispop) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) membantah keras tudingan miring soal ketidakpedulian Pemprov terhadap duta Indonesia Sulbar yang berhasil lolos pada program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) tahun 2016.
Kepala Seksi Lembaga Kepemudaaan dan Kemitraan Dispop Sulbar, Reskiawanti mengatakan, pihaknya tidak pernah "menelantarkan" para duta Indonesia Sulbar, bahkan terus berupaya mendukung keberangkatan empat wakil Indonesia asal Sulbar itu ke tiga negara Asia yakni; China, Malaysia dan Jepang. Wanti juga menepis jika ada calon duta PPAN mengaku tidak diperhatikan oleh pemerintah provinsi.
"Tidak benar itu. Justru kita sudah siapkan semua, mulai dari baju, souvenir, plakat, ada semua. Makanya saya heran kok tiba-tiba ada berita, masuk koran begini dan begitu. Gak benar itu," keluh Reskiawanti saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (16/7) via telpon seluler.
Sebelumnya, dua calon duta PPAN Indonesia asal Majene Imam Ahmad dan Basyar AH mengaku kesulitan mendapatkan dana promosi wisata budaya ke luar negeri. Namun menyoal itu, Dispop Sulbar membantah keras dan sudah beri perhatian dengan sangat srius.
"Coba bayangkan, Tahun 2017 nanti kami ajukan permohonan untuk menjadi tuan rumah PPAN. Proposalnya sudah didisposisi Pak Gubernur. Itu semua bentuk perhatian dan kepedulian kami pada program PPAN dan PCMI," terang Wanti.
Tuding Pemda Majene Tutup Mata
Selain mengaku siapkan perlengkapan dan kebutuhan promosi wisata, Wanti juga meminta pemerintah daerah (Pemda) Majene agar turut serta mendukung program PPAN. Apalagi kata dia, tahun ini dua putra Majene akan mewakili Indonesia ke luar negeri. Menurutnya, selama ini Pemerintah Majene relatif absen dan tutup mata melihat putra daerahnya untuk berjuang demi mengharumkan nama baik Sulbar, dan tentu saja mengharumkan nama Kabupaten Majene, katanya.
"Ini kan mewakili kabupaten Majene, jadi mestinya Majene ikut bantu dong," kata Reski.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Majene, H Lukman angkat bicara. Dia mengaku tidak pernah tutup mata dengan prestasi putra daerahnya.. "Pemkab selalu mendukung dan akan memberikan perhatian serius untuk setiap anak-anak Majene yang berprestasi tidak terkecuali di PPAN," kata Lukman.
"Jadi, kami sudah bertemu, Insya Allah kita upayakan beri bantuan kepada mereka (anak-anak PPAN asal Majene-red), cuman karena sebelumnya kami tidak tahu programnya ada, maka tidak masuk dalam penganggaran tahun," lanjut Lukman.
Wakil bupati yang dilantik pada tanggal 27 Juni 2016 lalu ini mengaku telah berkordinasi dengan kepala Disporabudpar Majene untuk membahas persoalan tersebut dan berjanji untuk memberikan bantuan kepada dua remaja Majene Imam dan Basyar AH. (Ha)
Kepala Seksi Lembaga Kepemudaaan dan Kemitraan Dispop Sulbar, Reskiawanti mengatakan, pihaknya tidak pernah "menelantarkan" para duta Indonesia Sulbar, bahkan terus berupaya mendukung keberangkatan empat wakil Indonesia asal Sulbar itu ke tiga negara Asia yakni; China, Malaysia dan Jepang. Wanti juga menepis jika ada calon duta PPAN mengaku tidak diperhatikan oleh pemerintah provinsi.
"Tidak benar itu. Justru kita sudah siapkan semua, mulai dari baju, souvenir, plakat, ada semua. Makanya saya heran kok tiba-tiba ada berita, masuk koran begini dan begitu. Gak benar itu," keluh Reskiawanti saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (16/7) via telpon seluler.
Sebelumnya, dua calon duta PPAN Indonesia asal Majene Imam Ahmad dan Basyar AH mengaku kesulitan mendapatkan dana promosi wisata budaya ke luar negeri. Namun menyoal itu, Dispop Sulbar membantah keras dan sudah beri perhatian dengan sangat srius.
"Coba bayangkan, Tahun 2017 nanti kami ajukan permohonan untuk menjadi tuan rumah PPAN. Proposalnya sudah didisposisi Pak Gubernur. Itu semua bentuk perhatian dan kepedulian kami pada program PPAN dan PCMI," terang Wanti.
Tuding Pemda Majene Tutup Mata
Selain mengaku siapkan perlengkapan dan kebutuhan promosi wisata, Wanti juga meminta pemerintah daerah (Pemda) Majene agar turut serta mendukung program PPAN. Apalagi kata dia, tahun ini dua putra Majene akan mewakili Indonesia ke luar negeri. Menurutnya, selama ini Pemerintah Majene relatif absen dan tutup mata melihat putra daerahnya untuk berjuang demi mengharumkan nama baik Sulbar, dan tentu saja mengharumkan nama Kabupaten Majene, katanya.
"Ini kan mewakili kabupaten Majene, jadi mestinya Majene ikut bantu dong," kata Reski.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Majene, H Lukman angkat bicara. Dia mengaku tidak pernah tutup mata dengan prestasi putra daerahnya.. "Pemkab selalu mendukung dan akan memberikan perhatian serius untuk setiap anak-anak Majene yang berprestasi tidak terkecuali di PPAN," kata Lukman.
"Jadi, kami sudah bertemu, Insya Allah kita upayakan beri bantuan kepada mereka (anak-anak PPAN asal Majene-red), cuman karena sebelumnya kami tidak tahu programnya ada, maka tidak masuk dalam penganggaran tahun," lanjut Lukman.
Wakil bupati yang dilantik pada tanggal 27 Juni 2016 lalu ini mengaku telah berkordinasi dengan kepala Disporabudpar Majene untuk membahas persoalan tersebut dan berjanji untuk memberikan bantuan kepada dua remaja Majene Imam dan Basyar AH. (Ha)
tdk usah saling menuding ini itu intropeksi aja antara PEMDA dan PEMPROV. Terkhusus PEMPROV sebagai Nahkoda SULBAR, agar kiranya bijak mongola informasi bukannya mengjust tapi mengevaluasi kinerja karena memiliki tanggung jawab yang besar di Tanah Mandar (Sulbar).
ReplyDelete